Kemendag: Negosiasi Alami Kegagalan Serius karena Peningkatan Sengketa oleh AS

2019-05-17 11:26:13  

Juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok Gao Feng dalam jumpa pers Kamis kemarin (16/5) mengatakan, Tiongkok tidak mengetahui jadwal kunjungan delegasi AS ke Tiongkok. Gara-gara aksi sepihak Amerika Serikat (AS) yang meningkatkan sengketa perdagangan, negosiasi senior ekonomi dan perdagangan kedua negara mengalami kegagalan serius.

Pada 13 Mei lalu, AS mencanangkan prosedur untuk menerapkan tarif tambahan atas barang-barang impor asal Tiongkok senilai 300 miliar dolar AS. Menanggapi tindakan AS tersebut, Gao Feng mengatakan, AS yang melakukan “Trade bully” dan memberikan tekanan maksimum dalam perdagangan telah melanggar peraturan perdagangan multilateral, dan ditentang keras oleh Tiongkok. Jika AS terus bertindak nekad, maka Tiongkok akan terpaksa memberikan reaksi seperlunya.

Mengenai laporan yang menyebut bahwa AS belum lama lalu menyatakan akan berkunjung ke Tiongkok untuk melakukan negosiasi dengan Tiongkok dalam waktu dekat, Gao Feng mengatakan, Tiongkok tidak mengetahui jadwal kunjungan tersebut.

“Dalam negosiasi ekonomi dan perdagangan putaran ke-11, kedua pihak telah melakukan pertukaran yang tulus dan konstruktif. Akan tetapi, yang menyesalkan ialah, AS secara sepihak terus meningkatkan sengketa, sehingga negosiasi telah mengalami kegagalan serius,” demikian ujar Gao Feng dalam jumpa pers kemarin.

Ia menyatakan pula, Tiongkok mencatat bahwa badan terkait AS dalam sebuah maklumatnya mengatakan akan tetap memberlakukan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap barang-barang yang meninggalkan Tiongkok sebelum pukul nol 10 Mei dan memasuki wilayah AS sebelum 1 Juni mendatang.

“Ini sama sekali tidak mengubah kenyataan bahwa AS sudah menerapkan tarif tambahan yang baru terhadap barang-barang impor dari Tiongkok pada 10 Mei lalu,” tambah Gao Feng. Tiongkok selalu menentang penerapan tarif secara sepihak oleh pihak mana pun. Kenaikan tarif oleh AS hanya akan membawa kesulitan yang lebih besar bagi perundingan bilateral. Tiongkok mendesak AS selekasnya mencabut tindakannya yang salah, agar tidak mengakibatkan kerugian yang lebih besar terhadap perusahaan dan para konsumen kedua negara, serta pengaruh negatif terhadap perekonomian dunia.

“Tiongkok selalu berpendapat bahwa penerapan tarif tambahan tidak menguntungkan bagi penyelesaian sengketa perdagangan.” Gao Feng mengatakan, Tiongkok tidak ingin terjadinya perang dagang, namun juga tidak takut terhadap perang dagang. Atas penerapan tarif tambahan putaran baru oleh AS, Tiongkok akan terpaksa mengambil tindakan balas seperlunya.

Mengenai dampak yang akan dibawa sengketa perdagangan yang semakin meningkat antara Tiongkok dan AS, Gao Feng menyatakan, dampaknya bagi perekonomian Tiongkok sama sekali dalam kondisi kontrol. Ia mengatakan, enam kebijakan untuk menstabilkan ekonomi Tiongkok sudah mencapai hasil signifikan, dan harga barang-barang konsumsi dalam negeri stabil. Dikatakannya, Tiongkok penuh keyakinan untuk menghadapi kesulitan dan tantangan apa pun pada masa mendatang.

刘立