Sebuah artikel Wakil CEO Huawei Chen Lifang di Harian New York Times hari Jumat kemarin mengatakan, AS membutuhkan Huawei dan larangannya terhadap Huawei hanya akan mengurangi inovasi dan persaingan, menaikkan harga, mencegah para konsumen dan perusahaan AS memperoleh teknologi telekomunikasi yang paling maju di dunia, juga sulit membuat jaringan digital AS menjadi lebih aman.
Artikel yang berjudul “AS Butuhkan Huawei” itu mengatakan, Huawei tiap tahun membeli komoditi dan jasa senilai 11 miliar dolar Amerika dari AS dan pelarangan secara menyeluruh perlengkapan Huawei akan membuat AS kehilangan puluhan ribu kesempatan kerja. Sementara itu, operator telekomunikasi urusan menengah dan kecil di sejumlah tempat AS yang menggunakan perlengkapan Huawei terpaksa menggantikan perlengkapannya dan ini akan menambah ongos operasional perusahaannya. Larangan AS akan menghambat AS sinkron dengan negara-negara lain di dunia di bidang jaringan 5G dan ini juga akan merugikan ekonomi AS.
Yang paling penting ialah, larangan AS juga tidak dapat merealisasi target jaringan digital AS menjadi lebih aman. Keamanan jaringan telekomunikasi adalah kewajiban bersama operator, pensuplai perlengkapan dan pensuplai jasa. Huawei berulang kali menyatakan menolak segala perintah untuk menyerang atau mengawasi langganannya.
Artikel menunjukkan, kalau Gedung Putih dan Departemen Perdagangan AS berharap memelihara keamanan jaringan AS, titik beratnya seharusnya bukan melarang sejumlah kecil perusahaan, melainkan menemukan semacam cara pengontrolan risiko secara menyeluruh.
