Pertemuan Puncak G20 Hendaknya Lawan Arus Balik Anti Globalisasi

2019-06-26 10:14:32  

Presiden Tiongkok Xi Jinping akan berangkat ke Osaka untuk menghadiri Pertemuan Puncak ke-14 Pemimpin-pemimpin G20.  Dalam pertemuan puncak yang sebelumnya, pemimpin Tiongkok mengajukan pendapat Tiongkok untuk menyempurnakan pengelolaan ekonomi dunia dan menyumbangkan kecerdasan Tiongkok, menunjukkan pentingnya partisipasi Tiongkok dalam kerja sama G20 dan tanggung jawabnya sebagai negara besar.

Pertemuan Puncak G20 didirikan pada tahun 2008, ketika itu, krisis moneter yang berasal dari AS telah mengguncang dunia. Untuk menghindari perubahan krisis menjadi depresi ekonomi dunia, pemimpin G20 mengadakan pertemuan perdananya di Washington.

Selama 10 tahun ini, Pertemuan Puncak G20 telah beralih menjadi mekanisme pengelolaan berjangka panjang dari mekanisme penanganan krisis, menjadi salah satu mekanisme multilateral yang penting di bidang ekonomi internasional. Akan tetapi, seiring dengan timbulnya unilateralisme, proteksionisme dan anti globalisasi, khususnya terus meningkatnya pergesekan perdagangan yang ditimbulkan oleh AS secara sepihak, anggota G20 memperoleh tingkat dampak negatif yang berbeda-beda. Semua ini menyebabkan Pertemuan Puncak kali ini menghadapi tantangan yang lebih kompleks dan serius.

Menurut OECD, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi, pada triwulan pertama tahun ini, ekspor dan pertumbuhan ekonomi anggota G20 lesu. Korea Selatan mengalami penurunan yang paling tajam, karena Korea Selatan sangat sensitif terhadap tekanan ekonomi global. Menurunnya ekonomi Korea Selatan mungkin menunjukkan bahwa ekonomi global akan mengalami resesi bahkan risiko krisis.

Berbagai organisasi dan badan internasional terus menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi global. Menghadapi krisis dan ketidakpastian ini, dapat tidaknya anggota G20 menunjukkan keyakinan dan ketegasan mereka dalam menghadapi tantangan dengan persatuan, telah menjadi perhatian bagi berbagai pihak. Oleh karena itu, pemfokusan kembali terhadap cita-cita awal Pertemuan Puncak G20 sangatlah penting.

Sebagai salah satu anggota G20, teori serta pendirian yang diuraikan Tiongkok memainkan peranan penting untuk mengontrol krisis moneter dan menangani krisis.

Sesungguhnya, resolusi dan pendapat Tiongkok mencerminkan suara berbagai negara untuk mengejar kemajuan dan perkembangan. Direktur Pelaksama IMF Christine Lagarde menekankan, tugas urgen ini adalah penyelesaian hubungan yang tegang di bidang perdagangan dewasa ini.

Dengan latar belakang meningkatnya risiko dan unsur ketidakpastian global, komunitas internasional menantikan G20 untuk menjadi tim aksi. Maka, berbagai pihak hendaknya mengkoordinasikan pendirian masing-masing, menangani perselisihan agar dapat mencapai kesepahaman dan meningkatkan kerja sama.

常思聪