Percobaan Mempolitisasi Masalah Ekonomi dan Perdagangan Pasti Akan Gagal

2019-08-20 15:18:17  

  Wakil Presiden AS Mike Pence, hari Senin kemarin (19/8) dalam pidatonya di Klub Ekonomi Detroit mengklaim bahwa pihak AS sangat menghormati rakyat Tiongkok dan tidak berharap pasar Tiongkok mengalami kerugian. Namun jika pihak AS mencapai persetujuan ekonomi dan perdagangan dengan pihak Tiongkok, pihak Tiongkok harus menaati berbagai komitmennya, antara lain menghormati keutuhan hukum Hong Kong berdasarkan Deklarasi Bersama Tiongkok-Inggris yang ditandatangani pada tahun 1984.

 Pernyataan Pence tersebut munafik dan absurd, juga terang-terangan telah mempolitisasi masalah ekonomi dan perdagangan, mengintervensi urusan dalam negeri Tiongkok, serta mencoba menambah tekanan dan membendung Tiongkok. Niatnya sangat jahat.

Pence perlu mempelajari pelajaran sejarah kembali. Pernyataannya tentang masalah Hong Kong sangat keliru. Deklarasi Bersama Tiongkok-Inggris yang disinggungnya dalam pidato adalah dokumen politik yang ditandatangani Tiongkok dan Inggris pada tahun 1984 mengenai pemulihan kedaulatan Tiongkok terhadap Hong Kong dan pengaturan masa transisi. Setelah kembalinya Hong Kong ke pangkuan tanah air Tiongkok pada tanggal 1 Juli 1997, hak dan kewajiban yang ditetapkan dalam deklarasi tersebut semuanya telah diterapkan, deklarasi tersebut menjadi dokumen sejarah. Pemerintah Tiongkok menjalankan kedaulatan terhadap Hong Kong berdasarkan UUD dan Undang-Undang Pokok Hong Kong. Pence sebagai Wakil Preiden AS malah menggunakan sebuah dokumen sejarah yang telah lama berlalu untuk mengintervensi urusan dalam negeri Tiongkok, hal ini tak saja memalukan dirinya sendiri, namun juga merusak citra negara AS.

Fakta pada satu setengah tahun yang lalu telah membuktikan, pemberian tekanan ekstrem tak berguna terhadap Tiongkok, justru akan menambah kesulitan penyelesaian masalah. Pihak Tiongkok selalu berpendirian untuk tidak menyangkut topik lain dalam perundingan ekonomi dan perdagangan. Pihak Tiongkok bersedia mengadakan negosiasi dengan pihak AS di atas dasar sama derajat dan saling menghormati, namun tidak akan mengalah pada masalah prinsip utama. Berkenaan dengan pengumuman Kantor Wakil Perdagangan AS tentang penambahan tarif impor 10 persen terhadap komoditi asal Tiongkok, pihak Tiongkok akan terpaksa mengambil tindakan balasan yang relevan, dan dengan aksi nyata sekali lagi menunjukkan ketetapan hati pihak Tiongkok untuk membela kepentingan inti negara dan kepentingan fundamental rakyat. Pence dan orang-orang lainnya sebaiknya jangan memiliki penilaian strategis salah apapun dan semakin jauh tergelincir di jalan yang keliru.

  Tiongkok tidak akan mengorbankan kepentingan negara-negara lain untuk mengembangkan negeranya sendiri, juga tidak akan melepaskan hak dan kepentingan sahnya sendiri. Siapa pun jangan berharap bahwa Tiongkok akan menelan akibat pahit yang merugikan kepentingannya sendiri. Segala percobaan untuk mempolitisasi masalah ekonomi dan perdagangan pasti akan gagal.

贲月梅