Konferensi Regional tentang “Diplomasi Digital: Tantangan dan Peluang” digelar di Jakarta pada hari Selasa kemarin (10/9). Menlu Indonesia Retno Marsudi, Wakil Ketua Asosiasi Diplomasi Publik Tiongkok Luo Linquan, Sekretaris Jenderal Pusat Tiongkok-ASEAN Yang Xiuping serta para pejabat tinggi, administrator perusahaan dan akademisi dari 16 negara lainnya menghadiri konferensi kali ini.
Retno memimpin upacara pembukaan dan menyampaikan pidatonya. Dia mengatakan, diplomasi berkembang seiring dengan perkembangan teknik telekomunikasi. Mengenai bagaimana dengan sepenuhnya menggunakan kesempatan dan mengatasi tantangan dalam proses perkembangan ini dirinya mengajukan empat butir usulan. Pertama, menggunakan diplomasi digital untuk menyebar informasi damai. Kedua, menggunakan diplomatik digital sebagai alat kerja sama ekonomi. Ketiga, diplomasi digital sebagai alat pelindung penduduk suatu negara. Keempat, diplomasi digital merupakan alat pendorong pembangunan.
Wakil Ketua Asosiasi Diplomasi Publik Tiongkok, Duta Besar Luo Linquan dalam pidatonya di depan konferensi mengatakan, diplomasi digital mengubah cara pekerjaan diplomasi dan memperluas ruang aksi diplomasi. Demi sepenuhnya memainkan peranan diplomasi digital dan memelihara kepentingan bersama, dirinya mengajukan tiga buah usulan: pertama, bersama-sama memelihara keamanan dan perdamaian ruang cyber. Kedua, mengintensifkan kerja sama ekonomi digital. Ketiga, membahas penyusunan peraturan regional diplomasi digital.