KTT Gerakan Non-Blok Ke-18 Ditutup

2019-10-27 09:50:56  

Pada 25-26 Oktober 2019, telah dilaksanakan Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok (KTT GNB) Ke-18 di Baku Congress Centre, Baku, Azerbaijan.

Pertemuan dihadiri 21 kepala negara dan kepala pemerintahan, serta 49 pejabat pada tingkat menteri dan kepala parlemen serta delegasi lebih dari 121 negara anggota, pengamat GNB dan negara tamu.

KTT GNB mengambil tema ”Upholding the Bandung Principles to ensure concerted and adequate response to the challenges of contemporary world” dan membahas upaya Gerakan dalam merespon isu-isu global dengan dilandasi Dasasila Bandung.

Pada sesi pembukaan, Presiden Venezuela, Y.M. Nicolas Maduro Moros melakukan serah terima keketuaan GNB kepada Presiden Azerbaijan, Y.M. Ilham Aliyev. Dalam sambutan pembukanya, Presiden Aliyev tekankan pentingnya penghormatan terhadap norma-norma hukum internasional, kedaulatan, integritas territorial dan kerja sama antara negara anggota GNB. Lebih lanjut, ia menghimbau agar GNB solid dalam menjalankan kepentingan negara berkembang di berbagai bidang termasuk ekonomi dan politik.

Presiden Majelis Umum PBB, Y.M. Duta Besar Tijjani Muhammad Bande, hadir dalam sesi pembukaan dan sampaikan pentingnya penyelesaian sengketa secara damai, serta penghormatan terhadap Piagam PBB dan HAM.

Pertemuan menyepakati sejumlah dokumen keluaran utama antara lain NAM Final Document, Deklarasi Baku.

Duta Besar Indonesia Husnan Bey Fananie yang juga Ketua Delegasi Indonesia pada KTT GNB ke-18 mengatakan isu-isu pokok yang dibahas oleh negara anggota dalam sesi debat umum pertemuan tersebut antara lain mengenai relevansi dan penghormatan terhadap Dasasila Bandung, pengentasan kemiskinan, perubahan iklim, keamanan siber, pemberantasan terorisme dan upaya menentang unilateralisme. 

Adapun secara khusus Indonesia tekankan pentingnya penguatan Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular antar negara-negara GNB guna menjawab berbagai tantangan global. Indonesia juga menyuarakan agar kerja sama GNB saat ini harus diarahkan bagi hal-hal yang membawa dampak konkret bagi rakyat.

GNB adalah organisasi internasional yang terdiri dari 120 negara dan bertujuan untuk menjamin perdamaian internasional serta kemerdekaan, kedaulatan dan integritas territorial negara anggotanya. Indonesia merupakan salah satu pendiri GNB dan menjadi tuan rumah pelaksanaan Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955 yang melahirkan Dasasila Bandung sebagai cikal bakal berdirinya GNB pada tahun 1961.

辛睿