Xinjiang Berantas Terorisme dengan Kemakmuran dan Kestabilan

2019-12-07 13:50:11  

Kongres Amerika Serikat (AS) belum lama lalu menerima baik apa yang disebut “RUU Kebijakan HAM Uyghur 2019” yang secara besar-besaran memfitnah upaya antiterorisme dan deekstremisasi yang dilakukan Tiongkok, serta menyerang kebijakan pemerintah Tiongkok tentang Xinjiang. Akan tetapi, ketenteraman, kestabilan dan kemakmuran Xinjiang yang tiada taranya dalam sejarah justru menjadi bukti kuat yang membelejeti isapan jempol AS. Intrik sejumlah politisi AS yang ingin membendung perkembangan Tiongkok dengan menggunakan masalah Xinjiang pasti akan sia-sia belaka.

Tanpa keamanan dan stabilitas, hak kelangsungan hidup dan hak pembangunan warga akan sulit terjamin. Oleh karena itu, masyarakat internasional memandang terorisme dan ekstremisme sebagai musuh bersama. Program Aksi Pencegahan Ekstremisme Kekerasan PBB menunjukkan, kemiskinan, pengangguran serta kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya tingkat pendidikan merupakan unsur-unsur yang menyebabkan ekstremisme kekerasan. Program Aksi PBB tersebut mengusulkan berbagai negara melakukan intervensi dan tindakan preventif sedini mungkin untuk memberantas ekstremisme kekerasan.

Dengan berlandaskan pada pengalaman antiterorisme masyarakat internasional, Tiongkok telah mengambil serangkaian tindakan pencegahan terorisme di Xinjiang. Pemerintah Xinjiang mendirikan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Vokasional dengan tujuan menyelamatkan warga yang terpengaruh terorisme dan ekstremisme, agar mereka memiliki keterampilan untuk kembali ke masyarakat. Tindakan tersebut merupakan sumbangan penting bagi upaya pemberantasan terorisme dan deekstremisme internasional, sekaligus telah menyediakan pengalaman dan refleksi bagi negara-negara yang sudah lama dirongrong terorisme.

Selama tiga tahun berturut-turut Xinjiang bebas dari kasus terorisme kekerasan. Berkat pembenahan efektif tersebut, hak kelangsungan hidup dan hak pembangunan rakyat berbagai etnis di Xinjiang terjamin. Ini juga telah menyediakan dukungan kuat bagi perkembangan ekonomi dan sosial Xinjiang. Pada Januari hingga Oktober lalu, sebanyak 200 juta turis dalam dan luar negeri berkunjung ke Xinjiang, atau meningkat hampir 43 persen dibanding periode sama tahun lalu. Ini adalah bukti terbaik kestabilan dan ketenteraman Xinjiang. Sejak akhir tahun lalu, sebanyak seribu pejabat dan perwakilan dari berbagai negara dan kalangan telah berkunjung ke Xinjiang. Mereka menilai positif hasil-hasil yang dicapai Tiongkok dalam pemberantasan terorisme dan ekstremisme di Xinjiang. Ini menyatakan bahwa kebijakan Tiongkok di Xinjiang telah memperoleh pengakuan dan sambutan merata masyarakat internasional.

Dari 2014 hingga 2018, sebanyak 2,3 juta penduduk Xinjiang dinyatakan telah lepas dari kemiskinan. Sementara itu, insidensi kemiskinan di pedesaan telah turun dari 19,4 menjadi 6,1 persen sekarang. Tahun depan, Xinjiang dan daerah lainnya di Tiongkok akan mewujudkan target pengentasan kemiskinan secara berbarengan. Kini kebudayaan dan agama Xinjiang mendapat perlindungan sepenuhnya. Bahasa dan aksara etnis-etnis minoritas Xinjiang digunakan secara luas di bidang-bidang kehakiman, administrasi, pendidikan dan pers.

常思聪