Juru bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok Ren Guoqiang hari Kamis kemarin (26/3) di Beijing menyatakan, laporan Perusahaan Qihoo 360 sekali lagi membuktikan bahwa dalam masalah keamanan Cyber, Amerika Serikat (AS) merupakan pencuri data global yang terbesar, dan pihak Tiongkok sekali lagi mendesak AS segera menghentikan kegiatan pencurian data dan penyerangan terhadap Tiongkok.
Menurut Reuters, setelah melalui penyelidikan dan analisis, Perusahaan Qihoo 360 baru-baru ini mengatakan bahwa “APT-C-39”, “hacker” CIA AS telah mengadakan serangan internet dan infiltrasi terhadap Tiongkok selama 11 tahun. Dirgantara, lembaga-lembaga penelitian, perusahaan internet besar, badan pemerintah dan perusahaan-perusahaan lainnya mengalami dampaknya.
Ren Guoqiang menyatakan bahwa Tiongkok sekali lagi dengan keras mendesak AS untuk segera menghentikan pencurian data dan serangan terhadap Tiongkok, mengembalikan kepada Tiongkok dan dunia sebuah ruang internet yang damai, aman, terbuka dan kooperatif.