Tiongkok dan AS Harus Bersatu Memerangi Wabah

2020-03-28 13:17:45  

Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump mengadakan kontak telepon pada hari Jumat kemarin (27/3). Xi Jinping menunjukkan, “Dalam kondisi saat ini, Tiongkok dan AS harus bersatu padu memerangi wabah Covid-19.” Ini adalah kedua kalinya pemimpin tertinggi Tiongkok AS membahas wabah Covid-19 dalam waktu satu hari.

Pembicaraan via telepon antara kedua pemimpin Tiongkok dan AS dilatari memburuknya drastis situasi penanganan wabah di AS serta semakin maraknya politikus AS yang mempolitisasi epidemi dengan menstigma Tiongkok.

Pembicaraan yang berlangsung di balik latar belakang tersebut memang mempunyai arti istimewa, sekaligus respons terhadap imbauan KTT G20 tentang peningkatan kerja sama internasional dalam penanganan wabah Covid-19.

Dalam pembicaraan telepon tersebut, Presiden Xi Jinping memaparkan prinsip Tiongkok yang terbuka, transparan dan bertanggung jawab dalam penanganan wabah Covid-19. Pemapaan tersebut merupakan respons kuat kepada sejumlah negarawan Barat yang terus memfitnah Tiongkok “gagal menyediakan data lengkap”, yang ternyata dimaksudkannya untuk melemparkan tanggung jawabnya kepada Tiongkok. Sementara itu, Xi Jinping mengharapkan berbagai pihak meningkatkan koordinasi dan kerja sama untuk menindaklanjuti hasil-hasil yang tercapai dalam konferensi video G20. Dalam telekonferensi kali ini telah dicapai banyak kesepahaman, namun hanya apabila berbagai pihak benar-benar mengimplementasi komitmennya, barulah dapat meningkatkan kerja sama internasional dan menyuntik daya penggerak yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi global. Tiongkok dan AS sebagai dua ekonomi terbesar dunia semestinya memainkan peranan pemimpin dalam hal ini.

Trump dalam kesempatan itu menyatakan “apresiasi” atas pandangan dan rekomendasi Presiden Xi Jinping dalam KTT G20. Ia berjanji akan secara personel turut tangan untuk menjamin AS dan Tiongkok terlepas dari gangguan dan berfokus pada kerja sama penanggulangan pandemi Covid-19.

Pernyataan Trump tersebut patut dipuji, namun masyarakat lebih-lebih berharap AS dapat selekasnya mengambil tindakan nyata untuk mengeliminasi “virus politiknya” demi menciptakan syarat kondusif kerja sama kedua negara dalam memerangi wabah.

Di latar belakang terus merebaknya pandemi secara global, kerja sama Tiongkok dan AS dalam penanggulangan wabah merupakan wujud tanggung jawabnya kepada dunia. Tiongkok dan AS memiliki tradisi lama dan juga dibekali mekanisme koordinasi dalam menangani epidemi. Kedua negara selalu maju di barisan terdepan dalam litbang obat-obatan anti virus corona jenis baru. Kerja sama dan koordinasi kedua negara adalah tumpuan kesejahteraan bagi populasi kedua negara sebanyak 1,7miliar jiwa serta populasi seluruh dunia sebanyak 7 miliar jiwa.

Dalam hal memerangi wabah, Tiongkok dan AS memang berada di satu kapal yang sama. AS diharapkan dapat sedini mungkin mengambil tindakan sungguh-sungguh, dan bersama dengan Tiongkok mengembangkan hubungan yang tidak berkonflik, tidak berbentrok, saling menghormati, bekerja sama dan menang bersama.

 

常思聪