Pengesahan Taipei Act oleh AS di Tengah Krisis Pandemi akan Berperan Bumerang dan Tidak Terpuji

2020-03-28 15:46:31  

Pada 26 Maret 2020 waktu setempat, pemimpin AS menandatangani Taipei Act 2019 untuk diberlakukan sebagai undang-undang resmi AS. Hal itu secara terang-terangan menghalangi negara lain menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok, membantu otoritas Taiwan memperluas apa yang disebut “ruang internasional”, sehingga telah secara kasar mengintervensi urusan dalam negeri Tiongkok. Dalam kondisi yang kritis saat ini di mana seluruh dunia tengah berjuang melawan pandemi Covid-19, AS malah menyempatkan diri memainkan taktik politik jelek serupa. Jangan-jangan AS sudah bertekad hati menyia-nyiakan “jendela periode” kedua penanganan wabah tanpa mengindahkan keselamatan jiwa rakyatnya?

Pada hal justru pada hari yang sama ketika Taipei Act disahkan, jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di AS sudah melampaui 82 ribu orang, berarti AS sudah menjadi negara dengan jumlah kasus positif terbanyak di dunia. Pada saat yang kritis inilah, AS malah membuang waktunya pada pengesahan Taipei Act yang bersifat provokasi dan konfrontasi tanpa menghiraukan keselamatan jiwa rakyatnya yang dirongrong di tengah maraknya pandemi Covid-19. Tindakan tak terpuji AS tersebut sungguh mengejutkan dunia. Dan dari pihak lain juga menjelaskan kenapa AS bisa berkali-kali kehilangan peluang mengendalikan wabah walaupun negara ini memiliki industri medis yang paling maju di dunia.

Dunia mencatat bahwa sejak Tsai Ing-wen naik panggung, berturut-turut sebanyak 7 negara sudah memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan. Walau menghadapi ancaman maupun bujukan AS, negara-negara itu tetap mengambil Keputusan yang tepat secara mandiri yang sesuai dengan situasi keseluruhan dunia dewasa ini, sesuai dengan kepentingan dan keinginan rakyatnya. Ini sepenuhnya menunjukkan bahwa AS mustahil mencapai tujuannya dengan menggunakan “kartu jelek” Taiwan, malah hanya akan merugikan kerja sama internasional dalam penanggulangan pandemi Covid-19 yang kian menyebar secara global. Tindakannya akan membuat rintangan bagi kerja sama Tiongkok dan AS dalam penanganan wabah Covid-19, dan nyata sekali adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab terhadap keselamatan jiwa dan kesehatan rakyat AS.

Masalah Taiwan menyangkut kepentingan inti sari Tiongkok. Prinsip satu Tiongkok merupakan dasar politik hubungan Tiongkok-AS, sekaligus kesepahaman bersama masyarakat internasional. AS yang berulang kali mempersoalkan Taipei Act pada akhirnya pasti akan berperan bumerang yang merugikan kepentingan dirinya sendiri. Kepada pihak AS kami anjurkan agar selekasnya membetulkan kesalahan, tidak lagi bermain taktiknya yang jahat dengan merumuskan Taipei Act, dan tidak menghalangi mancanegara mengembangkan hubungan dengan Tiongkok. Kalau tidak pasti akan mendapat serangan balik yang tegas dari Tiongkok. Terkait hal ini, AS sekali-kali tidak boleh berbuat kesalahan apa pun!

常思聪