Dalam jumpa pers sidang ke-3 Kongres Rakyat Nasional (KRN) Tiongkok yang digelar pada hari Kamis kemarin (21/5), juru bicara Zhang Yesui kepada pers mengatakan, hubungan Tiongkok-AS sedang berada di persimpangan krusial. Sejarah dengan sepenuhnya menunjukkan, Tiongkok dan AS akan saling menguntungkan jika bekerja sama, dan akan saling terluka jika berkonfrontasi. Maka, kerja sama adalah satu-satunya pilihan yang tepat.
Zhang Yesui menyatakan, Tiongkok dan AS masing-masing adalah negara berkembang terbesar dan negara maju terbesar, juga merupakan dua badan ekonomi terbesar di dunia yang mempunyai hubungan erat di bidang ekonomi, perdagangan dan pertukaran personel. Kedua negara mempunyai kepentingan sama yang luas.
Hubungan Tiongkok-AS sedang berada di persimpangan krusial, kuncinya adalah tidak berkonflik dan tidak berkonfrontasi, saling menghormati, bekerja sama dan menang bersama. Jika AS menghormati sistem sosial dan jalan pembangunan Tiongkok, dengan rasional memperlakukan pembangunan dan tujuan strategis Tiongkok, dan mengupayakan dialog yang konstruktif dengan Tiongkok, maka hal tersebut akan menguntungkan kerja sama antara kedua pihak di berbagai bidang dan pada masalah internasional dan regional. Jika AS bersikeras memegang pikiran perang dingin, menetapkan strategi yang membendung perkembangan Tiongkok, merusak kepentingan inti dan besar Tiongkok, mereka akan melukai diri sendiri dan orang lain. Tiongkok tidak mencari masalah, juga tidak takut dengan masalah. Tiongkok akan dengan teguh membela kedaulatan, keamanan dan kepentingan pembangunannya sendiri.
Zhang Yesui menekankan, hubungan Tiongkok-AS yang stabil dan berkembang sesuai dengan kepentingan mendasar rakyat kedua negara, juga adalah harapan komunitas internasional.
