“Semula saya berpikir wabah covid-19 akan membawa ombak bagi produksi dan operasional perusahaan, tapi sungguh di luar dugaan, volume penjualan bertambah drastis. Para karyawan lembur untuk mengejar pesanan,” tutur Li Yongkai, manajer umum PT Johnson Fitness & Wellness (Shanghai).
PT Johnson Fitness & Wellness didirikan pada tahun 1975 di daerah Taiwan Tiongkok, dan dianggap sebagai perusahaan manufaktur fasilitas kebugaran terbesar di Asia dan terbesar ketiga di seluruh dunia, dan juga merupakan pemasok yang ditunjuk oleh sejumlah klub kebugaran terkemuka di dalam dan luar negeri. PT Johnson Fitness & Wellness (Shanghai) adalah salah satu pangkalan produksi group Johnson dengan 90% pesanan yang berasal dari luar negeri.
Wabah sempat memperpanjang masa liburan Tahun Baru Imlek PT Johnson Fitness & Wellness, mulai tanggal 12 Februari lalu, mereka mulai berangsur-angsur memulihkan operasionalnya.
Waktu itu, Li Yongkai mengkhawatirkan masa depan perusahaannya, di satu sisi, penyebaran wabah dan turut ditutupnya klub kebugaran komersial di luar negeri telah mengakibatkan penurunan besar-besaran jumlah pesanan luar negeri atas komoditi mewahnya, dan di sisi lain, volume cadangan gudang perusahaan menurun secara nyata akibat melambannya produktivitas selama wabah covid-19.
Sekuat tenaga memulihkan produksi atau pengurangan produksi bahkan penghentian produksi merupakan pilihan yang menyulitkan bagi Li Yongkai. Dalam kesulitan tersebut, sebuah berita sempat menarik perhatian manajemen perusahaan. Penyebaran pandemi di luar negeri memaksa sejumlah besar penggemar kebugaran tinggal di rumah saja, volume penjualan 2 model treadmil elektrik tipe rumah tangga buatan perusahaannya sempat naik 4 kali lipat dalam waktu 2 minggu di Amazon.com.
PT Johnson Fitness & Wellness (Shanghai) segera menemukan jalan keluar dari berita tersebut. Perusahaan dengan cepat mengubah strategi, dan lini produksinya dialihkan dari komoditi bisnis ke komoditi rumah tangga, di samping itu, pusat pengembangan dan penelitian perusahaan dengan sekuat tenaga mengembangkan produk dan konten yang baru.
Efek dari peralihan langsung menampakkan hasilnya. Belakangan ini, produk perusahaan terus mengalami penjualan laris di platform E-bisnis, volume penjualan harian bahkan jauh lebih tinggi daripada tingkat volume selama kegiatan promosi besar-besaran.
“Rencana kerja tahun ini sudah penuh” kata kepala teknisi pusat pengembangan dan penelitian Lin Zhiyan. Saat ini, pihaknya sedang berfokus pada pembuatan acara video pelatih pribadi, serta pengembangan komponen sensor gerak pada perangkat terpakai.
Sejauh ini, PT Johnson Fitness & Wellness (Shanghai) pada pokoknya telah 100% memulihkan operasionalnya. Li Yongkai mengatakan bahwa dengan lingkungan kebijakan yang kondusif, taman industri Jiading Shanghai telah menyediakan banyak kemudahan bagi produksi dan perdagangan luar negeri perusahaannya. “Dengan mengandalkan pemulihan kapasitas produksi dan inovasi produk yang baru, diharapkan, performa perusahaan dapat pulih pada paro kedua tahun ini .”
Kisah pemulihan operasional perusahaan Johnson tak diragukan lagi sebagai sebuah miniatur. Di kota Shanghai, di bawah dukungan badan-badan terkait pemerintah, lebih banyak lagi perusahaan yang sedang mengatasi kesulitan wabah dan mencari peluang di tengah krisis.
