Jurnal The Lancet Inggris kemarin (22/5) melaporkan, tim penelitian Tiongkok telah melakukan uji coba klinis fase pertama terhadap vaksin anti virus corona jenis baru. Hasilnya menunjukkan vaksin itu aman, dan terbukti bisa memicu respons memori imun yang cepat pada tubuh manusia.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Institut Rekayasa Biologi di bawah Akademi Kedokteran Militer Tiongkok dengan dipimpin oleh Akademisi Chen Wei. Vaksin yang diuji coba adalah recombinant Vector vaccine yang divaksinasi kepada 108 sukarelawan dewasa dengan rentang usianya bervariasi dari 18 hingga 60 tahun. Para relawan divaksinasi secara terpisah dengan dosisnya yang berbeda sesuai dengan regunya yang berbeda.
Laporan dari The Lancet menulis, dalam waktu 28 hari setelah vaksinasi, vaksin vektor tersebut menghasilkan daya tahan atau imunitas yang memuaskan tanpa menimbulkan reaksi negatif yang serius pada individu mana pun.
Akan tetapi, Chen Wei menyatakan masih perlu berhati-hati terhadap hasil pengujian. Ia berpendapat, meneliti dan mengembangkan semacam vaksin baru pasti akan menghadapi tantangan yang tiada taranya, apalagi adanya respons memori imun tidak secara langsung berarti vaksin itu dapat melindungi manusia dari infeksi virus corona. Hasil penelitian itu hanya memperagakan prospek cerah dalam litbang vaksin, akan tetapi kita masih akan menempuh jalan yang jauh sebelum vaksin dapat digunakan untuk semua orang.
