Konferensi Pers Mengenai Penanganan Covid-19 digelar Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia

2020-06-24 16:14:22  

图片默认标题

Konsuler di bidang politik Qiu Xinli dalam pidatonya menyatakan, pada saat ini, situasi Pandemi COVID-19 di Tiongkok pada umumnya terjaga stabil, kegiatan produksi dan pekerjaan mulai beraktivitas kembali secara tertib. Pada sisi lain, masih ada kasus kluster dan kasus sporadik di beberapa tempat tertentu. Risiko kasus impor dari luar negeri tidak boleh diabaikan. Pihak Tiongkok akan terus memegang teguh prinsip “mencegah virus kembali masuk agar tidak terjadi penularan lagi”, untuk semakin memperkukuh dan menspesifikasikan tindakan pencegahan dan pengendalian regular, terus meningkatkan kemampuan pencegahan, pengendalian dan pengobatan, mempercepat penyempurnaan sistem kesehatan publik, mempertahankan hasil melawan COVID-19 dan mempercepat proses resumpsi pekerjaan dan persekolahan, serta mengembalikan tatanan ekonomi dan sosial secara keseluruhan.

Tiongkok dan Indonesia merupakan negara tetangga yang bersahabat sekaligus mitra strategis komprehensif. Tahun ini merupakan tahun ke-70 Tiongkok dan Indonesia menjalin hubungan diplomatik, hubungan antara kedua negara sedang menghadapi momentum historis untuk maju ke depan.

Komunikasi strategis terus dilakukan. Pada tanggal 4 Juni, Y.M. Bapak Wangyi, Anggota Dewan Negara selaku Menteri Luar Negeri Tiongkok melakukan pembicaraan via telepon dengan Y.M. Bapak Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia untuk mendiskusikan pembukaan jalur cepat atau Fast Lane, yang akan melancarkan kunjungan dua arah yang diperlukan dari kedua negara. Dalam konferensi virtual antara pejabat tingkat wamenlu dari kedua negara minggu lalu, kedua pihak setuju jalur cepat itu akan dibuka sebelum akhir Juni. Kedua pihak juga mendiskusikan bagaimana membuka Jalur Hijau bagi transportasi barang-barang penting guna membantu proyek kerjasama penting antara kedua negara segera beraktivitas kembali. Kementerian Luar Negeri kedua negara juga mengadakan Konsultasi Kebijiakan Luar Negeri Virtual pada minggu lalu, di mana para pihak menukar pendapat secara bersahabat dan mendalam mengenai dampak pandemi, kerjasama internasional melawan COVID-19, pembangunan Komunitas Kesehatan untuk Semua, kerjasama ekonomi dan konektivitas regional pada masa pandemi serta kebijakan luar negeri masing-masing. Banyak konsensus yang telah kita capai itu akan memberikan kontribusi bagi perdamaian, kestabilan dan perkembangan di kawasan maupun seluruh dunia.

Bersama-sama mempromosikan Belt and Road. Minggu lalu, High-level Video Conference on Belt and Road International Cooperation berhasil diadakan. Konferensi tersebut dipimpin oleh Y.M. Bapak Wangyi, Anggota Dewan Negara selaku Menteri Luar Negeri Tiongkok, dan dihadiri menteri luar negeri atau pejabat setingkat menteri dari 25 negara antara lain Y.M. Bapak Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, dan Sekretaris Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Dr. Tedros. Dalam sambutan tertulisnya, Presiden Xi Jinping menekankan bahwa Tiongkok akan senantiasa menjunjung tinggi prinsip perkembangan damai dan kerjasama yang saling menguntungkan untuk menang bersama. Kami bersedia bekerja sama dengan para mitra untuk membangunkan Belt and Road menjadi jalan kerjasama yang bersolidas menghadapi tantangan, jalan kesehatan yang melindungi kesehatan dan keselamatan rakyat, jalan pemulihan yang mendorong ekonomi sosial bergeliat kembali dan jalan pertumbuhan yang merealisasikan potensi perkembangannya. Dengan bersama-sama mempromosikan Belt and Road, para pihak diharapkan untuk bahu-membahu mendorong terwujudnya Komunitas Senasib Sepanggungan Umat Manusia. Dalam beberapa tahun terakhir ini, pensinergian strategi pembangunan antara Tiongkok dan Indonesia terus menraih hasil penting. Pihak Tiongkok bersedia bekerja sama pihak Indonesia untuk semakin memperdalam dan memperkokoh pembangunan inisiatif Belt and Road dan strategi Poros Maritim Dunia agar memberikan kesejahteraan kepada rakyat kedua negara.

Menindaklanjuti dan memperluas kerjasama melawan pandemi. Pada awal bulan ini, bantuan batch kedua dari pemerintah Tiongkok kepada pemerintah Indonesia telah tiba di Jakarta. Berdasarkan statistik yang belum lengkap, bantuan pihak Tiongkok yang disediakan kepada berbagai kalangan Indonesia, melalui jalur pemerintah pusat, partai, pemerintah daerah, swasta dan lain-lain telah melebihi 10 juta USD. Perusahaan biologis di Tiongkok dan Bio Farma, produsen vaksin BUMN Indonesia sedang berkomunikasi untuk uji klinis fase III untuk vaksin COVID-19. Pemerintah Tiongkok akan mendukung penuh kerjasama bersangkutan antara perusahaan kedua negara. Selain itu, instansi luar negeri kedua negara sedang mengadakan konsultasi tentang rencana implementasi Fast Lane, sesuai dengan kesepakatan dari pimpinan tingkat tinggi kedua negara.

马宁宁