(Kisah Pengentasan Kemiskinan) Dari Peran Wartawan Hingga “Sekretaris Desa”

2020-06-28 14:49:21  

Di daerah pelosok yang jauh dan terpencil, sering kita jumpai sosok pemimpin desa yang berjuang demi kesejahteraan dan kehidupan bahagia kaum petani. Mereka punya identitas yang sama, alias Sekretaris Pertama.

Sampai pada 2020, semua penduduk miskin harus terlepas dari kemiskinan. Itulah komitmen khidmat dari Partai Komunis Tiongkok. Menyeleksi dan menugaskan kader ke pedesaan untuk menjabat sebagai Sekretaris Pertama, yakni pemimpin tertinggi kelurahan desa adalah salah satu langkah yang diambil pemerintah pusat untuk mencapai kemenangan terakhir kampanye pengentasan kemiskinan. Sejak 2015, total 459 ribu kader ditugaskan ke pedesaan, terutama desa miskin untuk memangkut jabatan Sekretaris Pertama.

Bertepatan peringatan 99 tahun berdirinya PKT yang jatuh pada Juli 2020, Anda akan kami ajak berkenalan dengan sepuluh Sekretaris Pertama yang bertugas di pedesaan.

Kabupaten Xide merupakan salah satu dari 7 kabupaten miskin di Keresidenan Otonom Etnis Yi, Liangshan, Provinsi Sichuan. Dari 28 desa miskin di seluruh Kabupaten Xide, Desa Zhongba di Kecamatan Luji adalah satu-satunya desa miskin dengan populasinya di atas seribu jiwa. Pada Maret 2020, Liu Chao, seorang jurnalis yang bekerja di China Media Group (CMG) dikirim ke Desa Zhongba, Kabupaten Xide untuk bertugas sebagai Sekretaris Pertama, dengan masa jabatan dua tahun.

图片默认标题_fororder_1

Dari Maret hingga Juni, Liu Chao sudah bertugas selama dua bulan lebih di Desa Zhongba. Dari wartawan menjadi pemimpin kelurahan desa, Liu Chao mempunyai banyak pengalaman yang riang dan pahit. Ia mendapat nama Yihuo Guoguo yang khas etnis Yi setempat. Sejak itu dia juga disapa warga “Sekretaris Guoguo”.

Lui Chao mengakui pada awalnya dia mesti berupaya keras untuk betah hidup di desa tempat dia bertugas. Dia ingin memimpin 4245 orang di desa itu menempuh kehidupan bahagia di jalan revitalisasi pedesaan.

图片默认标题_fororder_2

Dalam swafoto ini terlihat sekujur tubuh Liu Chao berlumuran tanah. Pada 4 Juni, dia untuk pertama kali melihat seperti apa itu banjir bandang dan tanah longsor. Kala itu hujan lebat beserta angin menerjang Desa Zhongba. Bencana longsor tanah terjadi sejumlah daerah. Pada saat krisis ini, Liu Chao beserta para kader lainnya mengeluarkan peringatan akan  terjadinya longsor tanah dengan berkunjung ke setiap keluarga. Atas uapyanya tiada korban yang jatuh, semua penduduk berhasil dievakuasi ke tempat aman.

Mengenang kembali pengalaman tersebut, Liu Chao mnegakui hatinya masih deg-degan.

图片默认标题_fororder_3

Akibat bencana tanah longsor, perumahan, lahan garapan, jalan raya maupun jembatan di sekitar desa itu mengalami kerusakan pada tingkat berbeda. Untunglah tiada korban yang jatuh. Pasca bencana, Liu Chao dan para penduduk desa bersama-sama melakukan pembersihan lumuran tanah demi pemulihan kehidupan normal.

Baru-baru ini, sebanyak 410 keluarga di Desa Zhongba diberikan perumahan baru melalui transmigrasi yang dilaksanakan pemerintah. Pada 15 Juni, Liu Chao dan para sukarelawan lainnya membantu semua keluarga berpindah ke rumah barunya.

Menurut keterangan Liu Chao, di kawasan permukiman tempat keluarga miskin tinggal telah dilengkapi fasilitas memadai, termasuk pusat kesehatan, sekolah dasar dan taman kanak-kanak. Ke depannya taraf pendidikan lokal akan ditingkatkan lebih lanjut.

Mengenai harapannya, Liu Chao terus terang bahwa ia berharap dua tahun kemudian, setiap keluarga di tempat dia pernah bertugas bisa menempuh kehidupan bahagia.

图片默认标题_fororder_4

 

谢晓裕