Desa Padmo Para adalah suatu desa terpencil di daerah khusus Dhaka Bangladesh. Pada tahun 2018, penghuni desa ini akhirnya menikmati lampu listrik pada malam hari.
Sejak itu, sejarahnya Desa Padmo Para yang belum terjangkau jaringan listrik sudah berakhir. Semua ini diberkati proyek kredit setelah pembentukan AIIB.
Sebagai salah satu dari empat proyek kredit kelompok pertama setelah pembentukan AIIB pada tahun 2016, proyek upgrade dan ekspansi sistem listrik Bangladesh mengajukan pinjaman dana senilai US$165 juta, dan akan menyejahterakan 12,5 juta penghuni desa Bangladesh.
Proyek serupanya juga menyejahterakan penghuni pondok Indonesia dengan kredit senilai US$ 216,5 juta. Sejauh ini, AIIB telah meluluskan 87 proyek dari 24 ekonomi dengan volume investasi di atas US$19,6 miliar, terutamanya digunakan untuk menutupi kekurangan dana dalam pembangunan infrastruktur penting di negara atau daerah terkait, dan meningkatkan konektivitas regional.
Pada 28 Juli lalu, Pertemuan Tahunan ke-5 Dewan Gubernur AIIB dibuka secara virtual. Bank pembangunan multilateral internasional yang baru dibentuk 4 tahun itu menerima lagi satu anggota baru, maka jumlah anggotanya sudah bertambah menjadi 103 dari 57 ketika baru dibentuk.
Proyek-proyek AIIB tersebut sekali lagi membuktikan bahwa penyelesaian kontradiksi dalam proses globalisasi ekonomi tak boleh mengandalkan ‘pelepasan keberkaitan’ serta unilaterailsme dan proteksionisme, melainkan tata kelola global yang lebih inklusif, sistem multilateral yang lebih efektif dan kerja sama regional yang lebih aktif.
Menginsiatif dan melaksanakan multilateralisme bukan hanya pilihan Tiongkok tapi juga kesepahaman luas masyarakat internasional.
Justru karena itu, usulan mengenai perkembangan AIIB yang diajukan Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam sidang tahunan itu dinilai tinggi oleh masyarakat internasional.
Pada awal April lalu, AIIB mengumumkan dana pemulihan dari krisis senilai US$5 miliar, dan pada akhir April lalu, dana tersebut ditambah hingga US$10 miliar dan kini telah ditambah menjadi US$13 miliar.
AIIB selalu berpegang pada prinsip yang berstandar tinggi, internasional dan normatif.
