Kemenlu Tiongkok: Tiongkok Tidak Sambut Guru HAM, AS Harus Tahu Diri

2020-09-25 11:36:46  

Kemenlu Tiongkok: Tiongkok Tidak Sambut Guru HAM, AS Harus Tahu Diri_fororder_w1

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin kemarin (24/9) di depan jumpa pers di Beijing menyatakan, Tiongkok tidak menerima diktat Amerika Serikat yang berlagak seperti “guru” terkait masalah HAM. AS harus terlebih dulu menyelesaikan masalah yang ada di negaranya sendiri.

Menurut laporan, Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo baru-baru ini mencela kondisi HAM Tiongkok, Iran dan Venezuela. Ketika menjawab pertanyaan terkait, Wang Wenbin menunjukkan, AS sudah terbiasa menjadikan diri sebagai Guru HAM, selalu bercampur tangan terhadap urusan HAM negara lain. Tapi pada kenyataannya, kondisi HAM di AS sangat serius. Yel-yel seperti “I can't breathe” dan “black lives matter” terdengar di seluruh dunia. Dewan HAM PBB sudah meluluskan resolusi yang mengecam diskriminasi ras yang terjadi di AS. AS hendaknya tahu diri dan terlebih dulu menyelesaikan masalah yang ada di negerinya sendiri.

Kemenlu Tiongkok: Tiongkok Tidak Sambut Guru HAM, AS Harus Tahu Diri_fororder_w3

Wang Wenbin menyatakan, pemerintah Tiongkok sangat mementingkan perlindungan dan pendorongan HAM, berpegang pada ide HAM yang memprioritaskan rakyat. Tiongkok telah mewujudkan pengentasan kemiskinan bagi 850 juta penduduk miskin, lebih awal 10 tahun mewujudkan target pengurangan kemiskinan yang tercantum dalam Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 PBB. Tiongkok telah membentuk sistem pendidikan, jaminan sosial, pengobatan dan demokrasi yang berskala paling besar di dunia, menjamin hak bicara warga negara, kebebasan menganut agama serta hak partisipasi etnis minoritas dalam urusan administrasi negara. Kini berbagai hak dan kepentingan rakyat terjamin secara sungguh-sungguh.

Wang Wenbin menunjukkan, di dunia ini tidak ada negara mana pun dengan kondisi HAM yang sempurna. Tiongkok bersedia bersama berbagai negara di dunia melakukan pertukaran di atas dasar sama derajat dan saling menghormati, mendorong usaha HAM dunia berkembang maju. Akan tetapi, Tiongkok tidak menyambut “guru HAM”, menentang standar ganda dalam masalah HAM, menentang penodaan serta menentang intervensi terhadap urusan negara lain dengan alasan HAM. 

王伟光