Kementerian Luar Negeri Armenia dan Azerbaijan mengatakan pada hari Sabtu lalu (17/10) bahwa kedua negara telah mencapai kesepakatan gencatan senjata kemanusiaan di wilayah Nagorno-Karabakh.
Kemarin malam (17/10), Kementerian Luar Negeri Armenia mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa kedua negara telah sepakat untuk melaksanakan gencatan senjata kemanusiaan mulai pukul 0:00 tanggal 18 wakut setempat. Kementerian Luar Negeri Azerbaijan mengeluarkan pernyataan pada hari yang sama yang mengkonfirmasikan perjanjian gencatan senjata tersebut.
Sebelumnya, menlu Rusia Sergey Lavrov melakukan kontak telepon dengan menlu Azerbaijan Maxim Bairamov dan menlu Armenia Zohrab Mnatsakanyan. Ketiga menlu tersebut menyatakan bahwa pihaknya harus benar-benar mematuhi perjanjian gencatan senjata yang dicapai pada 10 Oktober di Moskow, ibu kota Rusia, dan memulai negosiasi substantif tentang masalah Nagorno-Karabakh di bawah koordinasi negara ketua bersama Kelompok Minsk dari Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa untuk mencapai kesepakatan damai sesegera mungkin.
Sebuah konflik putaran baru antara Armenia dan Azerbaijan terjadi pada 27 September di wilayah Nagorno-Karabakh. Kedua pihak saling menuduh satu sama lain melanggar perjanjian gencatan senjata dan pertama melancarkan serangan militer. Pada beberapa hari terakhir ini, konflik telah menjatuhkan banyak korban tewas dan cedera , termasuk warga sipil.
Menlu Rusia, Azerbaijan, dan Armenia mengeluarkan pernyataan di Moskow pada 10 Oktober, yang menyatakan bahwa kedua negara mencapai kesepakatan gencatan senjata di wilayah Nagorno-Karabakh, dan para pihak terlibat menyetujui gencatan senjata di wilayah tersebut mulai dari pukul 12:00 10 Oktober waktu setempat. Namun, setelah kesepakatan gencatan senjata berlaku, kedua pihak terus saling menuduh satu sama lain melanggar gencatan senjata dan melancarkan serangan.