Selama beberapa waktu akhir-akhir ini, sejumlah lembaga antara lain Institut Riset Kebijakn Strategis Australia yang didanai kekuatan anti-Tiongkok mengemukakan apa yang disebut laporan tentang Xinjiang dan memfitnah bahwa di Xinjiang Tiongkok terdapat gejala kerja paksaan dalam jumlah besar. Sejumlah politikus Barat dengan alasan itu menuduh kondisi HAM Xinjiang dan dengan sewenang-wenang menyerang kebijakan Tiongkok di Xinjiang. Apa gerangan kenyataannya? Pusat Penelitian Pembangunan Xinjiang hari Senin (19/10) merilis Laporan Penyelidikan Pekerjaan Etnis Minoritas Xinjiang, dengan penyelidikan lapangan dan hasil penelitian tesis membuktikan bahwa kebijakan pekerjaan di Xinjiang sepenuhnya menghormati keinginan sendiri para pekerja etnis minoritas dan menjamin HAM pokoknya antara lain hak kerja dan hak perkembangannya. Di hadapan bukti kuat dalam jumlah besar, apakah kebohongan keji wadah pemikir dan politikus Barat dapat dibuat terus?
Untuk secara objektif dan menyeluruh mengetahui keadaan pekerjaan di Xinjiang, para pakar yang ikut serta dalam penyusunan laporan penyelidikan melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah kota di dalam dan luar Xinjiang dan mengadakan wawancara secara mendalam dengan 70 perusahaan, 800 lebih pengelola perusahaan dan warga etnis minoritas, sementara meneliti 26 dokumen pemerintah sejak tahun 2016 dan 48 tesis terkait sejak tahun 2015.
Justru seperti apa yang ditunjukkan laporan tersebut, suka-rela, independen dan bebas merupakan ciri khas kontras pekerjaan etnis minoritas Xinjiang. Selama beberapa thun ini, meski di 4 keresidenan di Xinjiang Bagian Selatan berbagai industriberkembang pesat, itu tetap sulit memenuhi kebutuhan para warga setempat, dan mereka secara merata berharap mencari nafkah ke kota-kota Xinjiang Utara serta provinsi dan kota maju di pedalaman di mana pendapatan gaji lebih tinggi, syarat pekerjaan lebih baik dan lingkungan hidup pun juga lebih baik.
Padahal, pemerintah semua tinggi Xinjiang telah mengemukakan kebijakan pekerjaan yang jitu dalam jumlah besar untuk membantu para warga etnis minoritas terlepas dari kemiskinan dan merealisasi perkembangan. Dari meminta keinginan para warga sampai membarikan penataran keterampilan berdasarkan pekerjaan yang berbeda, pemerintah setempat membantu warga etnis minoritas untuk mencari pekerjaan ke luar, dan selalu menjadikan keinginan mereka sebagai prasyarat dan sama sekali tidak terdapat apa yang disebut “pekerjaan paksaan”.
Bersamaan itu, hak kebebasan beragama para warga etnis minoritas yang mencari pekerjaan ke luar juga dihormati, dan berbagai hak dan kepentingan sahnya dijamin sepenuhnya. Kenyataan membuktikan sepenuhnya, prakarsa “kerja secara terhormat” yang dikemukakan Organisasi Perburuhan Internasional telah dimanifestasi sepenuhnya dalam praktek pekerjaan para warga etnis minoritas Xinjiang dan telah mendatangkan perbaikan nyata kepada kehidupan rakyat setempat.
Menurut statistik , dari tahun 2013 hingga akhir tahun 2019,tingkat kejadian kemiskinan di Xinjiang menurun dari 19,4 persen hingga 1,24 persen, dan diperkirakan dapat direalisasi pengentasan kemiskinan secara menyeluruh pada akhir tahun ini. Melalui pekerjaan ke luar, pendapatan warga etnis minoritas mengalami peningkatan besar. Justru seperti apa yang ditekankan laporan penyelidikan, warga etnis minoritas Xinjiang merealisasi pekerjaan secara terhormat yang maksimum. Itu selain merupakan tanda nyata kemajuan perkembangan usaha HAM di Xinjiang dan juga hasil nyata kebijakan pemerintah Tiongkok di Xinjiang.
Tanpa penyelidikan tanpa hak bicara. Segala kebohongan dan fitnahan sulit menggoyahkan ketetapan hati para warga etnis minoritas etnis untuk mendapat pekerjaan terhormat dan mengejar kehidupan indah. Sebuah Xinjiang yang makmur dan stabil pasti akan menghancurkan segala kebohongan yang keji.
