Kementerian Luar Negeri Sudan pada Minggu lalu (25/10) mengumumkan bahwa Sudan secara resmi menghidupkan pertukaran ekonomi dan perdagangan dengan Israel.
Menurut pernyataan, Sudan dan Israel memutuskan untuk mengakhiri “keadaan permusuhan”, menormalisasikan hubungan antara kedua negara, serta menghidupkan pertukaran ekonomi dan perdagangan yang berfokus pada pertanian agar menyejahterakan rakyat kedua negara. Delegasi kedua negara akan melakukan pertemuan dalam beberapa pekan mendatang untuk mencapai kesepakatan kerja sama di bidang pertanian, perdagangan, ekonomi, penerbangan, dan imigrasi. Pernyataan tersebut mengatakan bahwa normalisasi hubungan antara Sudan dan Israel adalah bagian dari “perubahan historis besar” yang sedang terjadi di Sudan.
Kementerian Luar Negeri Sudan juga mengeluarkan pernyataan pada hari yang sama bahwa keputusan AS untuk menghapus Sudan dari daftar “negara-negara pendukung terorisme” AS akan membantu Sudan berintegrasi ke dalam komunitas internasional dan memulihkan ekonominya. Sudan berharap bisa memperkuat kerja sama dengan AS di berbagai bidang.
Pada Jumat lalu (23/10), AS, Sudan dan Israel mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan bahwa pemimpin ketiga negara sepakat untuk menormalisasi hubungan antara Sudan dan Israel. Pada hari yang sama, Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk menghapus Sudan dari daftar “negara pendukung terorisme” AS.
