Menanggapi perkataan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang mengklaim “aksi yang dilancarkannya terhadap Tiongkok adalah warisan dalam masa jabatannya”, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian kemarin (11/1) dalam jumpa pers mengatakan, yang disisakan Mike Pompeo bukan apa yang disebut warisan, melainkan keracunan yang bahaya. Sementara itu, dia menekankan, intrik apapun yang mendefinisikan kebijakan terhadap Tiongkok sebagai kebijakan yang mengubah atau menggulingkan Tiongkok adalah misi yang mustahil terwujud, dan pasti akan mengalami kegagalan.
Dikabarkan, Pompeo Jumat lalu (8/1) di akun twitternya berkali-kali mengecam kebijakan dan pendirian Tiongkok terkait keagamaan, HAM, isu Tibet dan Xinjiang, dan mengatakan aksi yang diambilnya terhadap Tiongkok adalah “warisan” dalam masa jabatannya sebagai menteri luar negeri AS.
Bagi ini, Zhao Lijian mengatakan, yang disisakan Pompeo bukan apa yang disebut “warisan”, melainkan kerarunan. Dia tidak saja asyik melaksanakan diplomatik kebohongan, masih berniat jahat menyebarluaskan virus politik, dan menghasut sentimen McCarthyisme. Kerusakan Mike Pompeo terhadap hubungan AS dengan negara lain, citra AS dan kehormatan AS jauh lebih banyak daripada pemerintah-pemerintah AS yang lain dalam sejarah.
Zhao Lijian menunjukkan, perkembangan Tiongkok kuncinya adalah rakyat Tiongkok yang dipimpin oleh PKT menempuh jalan yang sesuai dengan keadaan perkembangan Tiongkok sendiri. Ini adalah jalan bertolak dari keadaan Tiongkok, adalah jalan senantiasa memprioritaskan kepentingan rakyat, adalah jalan reformasi dan inovasi, juga adalah jalan yang mengusahakan perkembangan bersama dalam reformasi. Maka PKT mendapat dukungan rakyat Tiongkok. Menurut hasil survei lembaga berwibawa internasional, kepuasan rakyat bagi pemerintah Tiongkok yang dipimpin PKT terus melampaui 90 persen dalam beberapa tahun lalu.
Zhao Lijian menyatakan, serangan politik yang jahat yang dilancarkan Mike Pompeo kepada PKT sama dengan serangan terhadap rakyat Tiongkok sebanyak 1,4 miliar jiwa.
