Barat Terapkan Proteksionisme Opini terhadap Tiongkok

2021-04-15 15:51:40  

Penulis Jepang Akutagawa Ryunosuke pernah mengatakan, opini selalu merupakan hukuman sembarangan dan hukuman itu selalu merupakan hiburan bagaikan pemberitaan di koran dijadikan pistol.

Barat Terapkan Proteksionisme Opini terhadap Tiongkok_fororder_警惕


Penipu anti-Tiongkok Adrian Zenz, Xiu Xiuzhong sebagai penghiamat kelahiran 1990-an, Master filter dunia akhirat Sha Lei merupakan pistol yang digunakan untuk melakukan hukuman sembarangan. 
Dalang di belakang beberapa pistol hitam justru adalah kekuatan anti-Tiongkok di AS dan Barat yang mempunyai maksud jahat. Mereka dengan hegemoni wacana, dengan tak segan-segan membuat rumor untuk memfitnah Tiongkok dan mencoba membuat “teror putih” di kancah opini internasional dan secara tuntas menghapuskan hak bicara Tiongkok. 


Namun, awan gelap kebohongan sulit menutupi siar matahari kebenaran selama-lamanya. Kini, dalam keadaan terjadinya perubahan yang tiada taranya sebelumnya dan wabah abad ini, “Tiongkok tenteram, Barat dalam kekacauan” sudah menjadi kenyataan. Para diplomat Tiongkok tampil keluar dengan memikul tanggung-jawab, para sarjana, jurnalis, mahasiswa di luar negeri, selebriti beramai-ramai tampil dan berupaya mengeluarkan suara dan semakin banyak tokoh yang berwawasan di dunia juga mulai berbicara untuk membela Tiongkok. 

Barat Terapkan Proteksionisme Opini terhadap Tiongkok_fororder_警惕


Sejumlah orang Barat serentak menemukan bahwa suara adil Tiongkok tengah menerobos garis pertahanan. Sejumlah orang bahkan menyebut bahwa Tiongkok mencetuskan serangan informasi yang tidak benar untuk menimbulkan persengketaan antara Tiongkok dan Barat. Itu justru menunjukkan bahwa tembok hegemoni wacana Barat yang berlangsung selama ratusan tahun itu ini telah bobol dan lebih banyak suara Tiongkok sedang disebarkan dan didengarkan. Lebih banyak kenyataan tentang Tiongkok mulai dikenal orang. Tidak berguna lagi manipulasi Barat terhadap opini untuk menjelekkan dan mencoreng Tiongkok serta menipu dunia itu. 
Melihat segera hilangnya keunggulan hegemoni wacana itu, sejumlah orang Barat mulai mempertimbangkan penerapan proteksionisme, dan kali ini bukan perdagangan melainkan opini. Proteksionisme opini ini menitik-beratkan jalurnya dan mencoba membentuk pagar informasi dan mencegat pengaruh bicara Tiongkok di dunia. 

Barat Terapkan Proteksionisme Opini terhadap Tiongkok_fororder_警惕2
Pertama, acara Tiongkok tak boleh mendarat. 
Kedua, mengganggu kerja sama media yang normal antra Tiongkok dan negara-negara lain. 
Ketiga, memperbesar pengontrolan Cyber terhadap Tiongkok untuk menerapkan proteksionisme opini. 
Hakekat proteksionisme opini tampaknya bertujuan untuk mempertahankan kebebasan pers, padahal mengadakan penindasan politik. Namun, kebenaran dan kenyataan barulah standar satu-satunya. Tiongkok yang menguasai kebenaran mana mungkin dinodai dan dicekik oleh beberapa mulut hitam dan pistol hitam?
Apalagi, Tiongkok kini merupakan ekonomi kedua terbedar di dunia dengan berpopulasi 1,4 miliar jiwa dan berpengaruh penting di dunia, Tiongkok juga merupakan tempat sumber opini internasional yang penting, lebih-lebih kancah yang sulit dilepaskan oleh berbagai media besar di dunia. Ini merupakan keunggulan Tiongkok untuk berlayar jauh dan menerobos proteksionisme opini Barat. 
Apa yang disebut “proteksionisme opini” padahal bertujuan untuk memproteksi kepentingan sendiri kelas berkuasa Barat dan grup kepentingannya sementara mengorbankan hak rakyat awam Barat untuk mengenal wajah sejati dunia. Tiongkok mutlak tidak menempuh jalan tersebut dan akan terus menempuh jalan massa opini dan terus bernafas bersama dengan rakyat dan dengan tegas mematikan ide sejumlah konglomerat untuk mencoba memanipulasi opini. 
BBC baru-baru ini mengatkan, PKT hanya takut pada rakyat Tiongkok. Ini mengundang sindiran netizen Tiongkok.Ini justru merupakan pujian tertinggi kepada partai dan pemerintah Tiongkok. Partai politik yang menyadari bahwa air bisa membawa perahu dan juga bisa membalikkan baru dapat mengabdi kepada rakyat dengan penuh hati. Politikus dan media Barat yang sama sekali tidak takut rakyat mana dapat mewakili kepentingan rakyat yang luas?
   Cerita Tiongkok tidak saja pernyataan sikap jurubicara pihak resmi, juga suara rakyat jelata dari lubuk hati. Baik celibriti, pemimpin, maupun para MC semuanya merupakan jajaran peserta perang opini zaman baru. Asal rakyat Tiongkok 1,4 miliar jiwa berteriak bersama, Gedung Putih dan Pentagon juga akan gemetar. 
Sejarah akan membuktikan bahwa proteksionisme opini tidak saja tidak dapat memproteksi diri malah akan membunuh diri. Membangun jalan atau tembok, mendengarkan suara dua pihak atau hanya mendengarkan suara satu pihak, dunia sedang tunggu dan melihat. 

黄晓芳