Pada tanggal 13 April lalu, menurut pernyataan delegasi tetap Tiongkok untuk PBB, Tiongkok lunas membayar iuran PBB tahun 2021 dan iuran Mekanisme Residual Internasional untuk Pengadilan Kriminal.
Sebelumnya Tiongkok telah menyetor sisa iuran 7 aksi pemelihara perdamaian dalam masa yang diberikan wewenang oleh Dewan Keamanan PBB 2020/2021. Jadi, Tiongkok telah membayar semua iuran dan dana pembagian PBB periode ini.
Pernyataan ini mengatakan, sebagai negara berkembang terbesar, anggota negara tetap Dewan Keamanan, negara iuran dan dana pembagian PBB terbesar kedua, Tiongkok selalu dengan positif mendukung kinerja PBB, dengan tegas memelihara sistem internasional dengan PBB sebagai intinya, dengan aksi riil mempraktikkan multilateralisme.
Pernyataan ini mengatakan, tahun ini adalah HUT ke-50 Tiongkok memulihkan kursinya di PBB. Selama 50 tahun ini, Tiongkok selalu menjadi pembangun perdamaian dunia, kontributor perkembangan global dan pemelihara tata tertib internasional, dengan kuat mendorong perkembangan dan kemajuan multilateralisme. Menghadapi tantangan serius yang didatangkan oleh unilateralisme, proteksionisme dan hegenomisme beberapa tahun yang lalu, Tiongkok dengan tegas mendukung multilateralisme dan mendukung peranan inti PBB. Sejak tahun 2016, Tiongkok menjadi negara pembagi dana pemelihara perdamaian PBB terbesar kedua, dan pada 2019 menjadi negara iuran terbesar kedua, selalu memenuhi kewajiban keuangan kepada PBB tepat waktu, sepenuhnya tanpa syarat. Memainkan peranan yang selayaknya sebagai negara besar yang bertanggung jawab.
Pernyataan tersebut menyatakan, dengan situasi dewasa ini yang dipengaruhi oleh pandemi Covid-19, ekonomi global mengalami pukulan yang berat, PBB menghadapi krisis likuidasi, kondisi keuangan yang mengkhawatirkan, dengan serius mempengaruhi kinerja normal dan pelaksanaan pemberian kewewenangan. Keuangan adalah dasar dan pilar penting dalam penanganan PBB, keuangan yang stabil dan sehat adalah jaminan bagi PBB untuk melaksanakan tugasnya dan mengadakan kegiatan. Negara anggotanya harus melaksanakan kewajibannya, dengan positif menanggapi imbauan sekjen PBB, tepat waktu membayar iuran dan dana pembagian, meredakan krisis likuidasi yang kian serius.
Pernyataan ini mengatakan, Tiongkok akan terus melaksanakan tanggung jawab sebagai negara besar, bersikap membangun bersama komunitas senasib sepenanggungan manusia, bahu-membahu dengan berbagai negara, terus mendukung multilateralisme dan PBB untuk memainkan peranan yang lebih besar. Sementara itu, juga mendorong Sekretariat PBB terus mengintensifkan pengelolaan anggaran belanja dan menyempurnakan pengontrolan intern, menjamin investasi sumer daya terhadap pelaksanaan agenda pembangunan berkelanjutan, perbaikan kesejahteraan rakyat dan pemulihan pertumbuhan ekonomi, mengelola dan menggunakan setiap sen uang penyetor pajak negara anggota PBB dengan baik.
