Sebuah video wawancara Mantan Penerjemah FBI Amerika Serikat (AS), Sibel Edmonds mengenai isu Xinjiang pada tahun 2015 baru-baru ini terungkap. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian hari Rabu kemarin (14/4)ketika menanggapi hal itu mengatakan bahwa video tersebut adalah bukti kekuatan anti-Tiongkok di AS mengekang pembangunan Tiongkok dengan mengacaukan Xinjiang melalui kebohongan isu Xinjiang.
Di dalam video itu, Sibel Edmonds mengatakan, “kami mengklaim, etnis minoritas Xinjiang tidak memiliki tanahnya sendiri, mengatakan Tiongkok sedang membantai dan menyiksa mereka, kami akan membangun pangkalan militer di sana. Akan tetapi, kami tidak pernah mempedulikan rakyat di sana, mereka tidak ada kaitan dengan kepentingan kami, kecuali mereka dapat dimanfaatkan untuk tujuan kami.”
Zhao Lijian masih mengemukakan beberapa bukti intrik AS untuk mengekang pembangunan Tiongkok dengan mengandalkan isu Xinjiang. Antara lain, pada Desember 2020, Yayasan Demokrasi Nasional (The National Endowment for Democracy) melalui twitternya mengungkapkan bahwa mereka selalu menyediakan dukungan dana dalam jumlah besar kepada kekuatan separatis di Xinjiang sejak tahun 2004. Yayasan itu sendiri mengungkapkan pula bahwa “Kongres Uyghur Sedunia” yang berasal dari “Turkistan Timur” justru didukung oleh yayasan tersebut. Tahun lalu, Duta Besar AS untuk Turki juga menemui gembong organisasi Turkistan Timur.
