Momok Kolonialisme Barat AS Masih Menghantui Dunia

2021-04-15 11:58:51  

Momok Kolonialisme Barat AS Masih Menghantui Dunia_fororder_ruiping

Negara kaya yang populasinya menempati 16% dari populasi dunia memiliki 60% vaksin Covid-19 di dunia, jumlah penerima vaksin di negara-negara Afrika hanya 2% dari jumlah suntikan vaksin global, kesenjangan vaksin yang terlalu besar ini adalah manifestasi riil kepincangan antar negara sebagai akibat penjajahan dan perampokan Barat dan AS selama beberapa abad ini.
Mungkin ada orang yang berpendapat, seiring dengan bangkitnya perjuangan kemerdekaan nasional dan gerakan pembebasan di Asia dan Afrika sejak Perang Dunia II, kolonialisme telah sirna. Akan tetapi, lebih banyak orang mempunyai pandangan yang berbeda. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam sebuah kegiatan peringatan Mandela pada tahun lalu menunjukkan, “Jangan membohongi diri sendiri, hingga kini, kolonialisme masih tak berujung”.
Beberapa abad yang lalu, beberapa negara maju menjadi makmur dengan mengandalkan penjajahan dan perampokan. Misalnya, untuk merampok tanah dan sumber daya, AS pernah melakukan pengusiran dan pembunuhan secara sistematis terhadap suku Indian sehingga populasi suku Indian menurun drastis dari sekitar 5 juta pada akhir abad ke-15 hingga sekitar 250 ribu jiwa pada awal abad ke-20. Negara Barat besar yang pernah melakukan kejahatan genosida itu kini mencoba memonopoli penelitian, produksi dan penimbunan vaksin, tidak bersedia membantu negara berkembang, tidak aneh kan?
Kesenjangan perkembangan yang diakibatkan oleh kolonialisme Barat AS selama beberapa abad menyebabkan banyak negara terperosok dalam kemiskinan hingga kini. Karena dijajah, banyak negara berkembang yang tidak dapat menemukan jalan pembangunan yang sesuai dengan keadaan negaranya, negara yang terpaksa menerima demokrasi ala Barat itu tidak sesuai dengan keadaan dirinya, bahkan terperosok dalam kegoncangan politik berjangka panjang.
Kini, rasisme dan supremasi kulit putih yang telah berdaging-darah di komunitas AS adalah produk nyata kolonialisme. Sejumlah negara Barat mencoba mempengaruhi negara atau daerah yang pernah dijajah mereka, secara sengaja memprovokasi perselisihan dan bentrokan untuk memelihara kepentingannya sendiri dan keunggulannya.
Dilihat dari segi waktu, kolonialisme Barat AS yang berciri khas perampokan berdarah telah menjadi sejarah, tapi dilihat dari segi realitas, dengan mengandalkan hegemonisme, momok kolonialisme masih menghantui dunia.

 

黄晓芳