Menurut laporan Financial Times Inggris pada 20 Juli lalu, para ilmuwan dari Institut Kanker Nasional di Milan Italia dalam artikel yang dirilis Selasa (20/7) lalu menyatakan bahwa tes ulang yang dilakukan dua laboratorium pada sampel darah yang diambil sebelum wabah merebak menandakan, di dalam sampel darah tersebut terdapat andibodi yang biasanya ditemukan setelah tertular virus Corona.
Salah satu peneliti, Giovanni Apolone menyatakan, hasil tes ulang nampaknya menunjukkan, pasien yang tak memiliki kondisi penyakit yang dilaporkan sebelumnya merupakan “sinyal rasional yang menunjukkan bahwa virus Corona telah tersebar di Italia sejak awal.” Laporan menunjukkan, salah satu sampel darah diambil pada 10 Oktober 2019, dan yang lain diambil pada 5 Februari 2020.
Apolone menunjukkan, “apabila hal ini dibuktikan, akan menjelaskan mengapa jumlah kasus bergejala di Italia bertambah banyak pada tahun 2020. SARS-CoV-2 atau virus tipe lebih awal tertentu, diam-diam tersebar dalam kondisi tak terpantau. ”
