Kantor Penerangan Dewan Negara Tiongkok merilis Buku Putih Perkembangan Populasi Xinjiang pada hari Minggu (26/09) kemarin. Buku putih tersebut menunjukkan, rata-rata lama sekolah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas ditingkatkan dari 9,27 tahun pada 2010, hingga 10,11 tahun pada 2020, lebih tinggi 0,2 tahun jika dibandingkan dengan level rata-rata nasional, dan menduduki peringkat ke-10 di seluruh negeri.
Buku putih tersebut menunjukkan, dibandingkan dengan tahun 2010, sekarang dari 100.000 orang populasi Xinjiang, warga Xinjiang yang memiliki gelar sarjana bertambah dari 10.613 orang menjadi 16.536 orang; orang yang memiliki ijazah sekolah menengah atas, dari 11.669 orang bertambah hingga 13.208 orang; sedangkan orang yang memiliki ijazah sekolah menengah pertama dari 36.241 orang menurun hingga 31.559 orang; dan orang yang hanya lulus dari sekolah dasar, dari 30.085 orang menurun hingga 28.405 orang.
Buku putih tersebut menunjukkan, selama perkembangan 70 tahun lebih, Xinjiang telah mendirikan sistem pendidikan yang lengkap dari pendidikan prasekolah sampai perguruan tinggi. Terhitung sampai tahun 2020, setiap desa di Xinjiang terdapat taman kanak-kanak, sedangkan di Xinjiang tercatat 3.641 sekolah dasar, 1.211 sekolah menengah, 147 sekolah kejuruan menengah, 56 perguruan tinggi, dan 6 universitas untuk pendidikan lanjutan orang dewasa. Angka partisipasi kasar pendidikan prasekolah mencapai 98%, dan angka partisipasi murni sekolah dasar di atas 99,9%. Pendidikan wajib gratis yang berlangsung 15 tahun dari taman kanak-kanak sampai SMA dilaksanakan di Aksu, Kizilsu Kirgiz, Kashgar, dan Hotan. Mulai dari 1951 sampai 2020, lulusan dari universitas total terdapat 2,115 juta orang, di antaranya, mahasiswa-mahasiswi etnis minoritas tercatat 767 ribu orang, menduduki 36.3% dari total jumlah mahasiswa.
