Wawancara Ekslusif dengan Ketua Asosiasi Peninggalan Budaya Tiongkok Shan Jixiang

2021-12-03 14:50:42  

Wawancara Ekslusif dengan Ketua Asosiasi Peninggalan Budaya Tiongkok Shan Jixiang

Konferensi Internasional “Memahami Tiongkok” 2021 yang mengangkat tema “Dari Mana dan ke Mana--Perubahaan Seratus Tahun Dunia serta Tiongkok dan PKT” digelar di Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, Tiongkok dari tanggal 1-4 Desember. Wartawan CMG mengadakan wawancara khusus dengan Mantan Direktur Museum Istana Kuno merangkap Ketua Asosiasi Peninggalan Budaya Tiongkok, Shan Jixiang pada hari Kamis kemarin (2/12).

Pertanyaan 1: Menurut Anda, bagaimana Tiongkok yang sudah perkasa bergaul dengan dunia? Bagaimana peradaban Tionghoa berkomunikasi dengan peradaban lain di dunia?

Jawaban: Ini adalah sebuah pertanyaan yang besar. Tiongkok adalah negara berkembang satu-satunya dalam 5 anggota tetap PBB, juga sebuah negara peradaban kuno yang bersejarah lama. Pertama-tama, seharusnya diadakan komunikasi dan dialog yang lebih baik antar peradaban kuno, itulah semacam konteks alami dan kebutuhan bersama, oleh karena itu, misalnya di Istana Kuno, kami telah mendirikan “Forum Taihe”, sebuah forum tentang negeri peradaban kuno.

Pada awalnya, kami mengajak 8 negara peradaban kuno untuk bersama Tiongkok mensponsori forum tersebut, namun kemudian perlahan-lahan berkembang menjadi 20 anggota. Kekuatan budaya di berbagai negeri peradaban kuno di dunia, pengaruh peradabannya terhadap dunia serta peranannya dalam masyarakat internasional hari ini akan dikumpulkan dan dirilis melalui simposium tahunan.

Tiongkok hendaknya menciptakan lingkungan yang adil dan setara serta menggunakan cara penyebaran dan dialog yang dapat dipahami oleh pihak lain.

Museum Istana Kuno aktif mengadakan pameran ke berbagai negara yang memiliki sistem sosial yang berbeda di 5 benua, menceritakan peradaban Tionghoa dan upaya Tiongkok dalam melindungi peradaban melalui benda-benda budaya yang tak bersuara itu. Hasilnya amat memuaskan.

Selain cara itu, kolaborasi internasional juga perlu ditingkatkan. Misalnya, Tiongkok berpartisipasi dalam perbaikan Angkor Wat di Kamboja, arkeologi di Kenya, arkeologi bersama di Jalur Sutra Uzbekistan, serta berpartisipasi dalam kerja sama restorasi peninggalan budaya yang mendalam dengan sejumlah lembaga budaya Italia, Prancis dan AS.

马宁宁