Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2009-05-27 15:43:57    
Menuju Ruang Angkasa-Prestasi Iptek Republik Rakyat Tiongkok Dalam 60 Tahun Terakhir

CRI

Tahun ini genap 60 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Dalam 60 tahun ini, Tiongkok terus menerus mencapai kemajuan di bidang ilmu dan teknologi. Dalam acara hari ini, akan kami perkenalkan sejumlah prestasi Tiongkok di bidang tersebut dalam 60 tahun ini dengan mengambil contoh orang Tiongkok pertama kali berjalan di ruang angkasa.

"Astronot Shenzhou 7 melakukan kegiatan di luar modul. Kondisi kesehatan baik. Salam kepada rakyat seluruh Tiongkok dan seluruh dunia."

Tanggal 27 September tahun 2008, di angkasa 300 kilometer lebih dari permukaan bumi, antariksawan Tiongkok Zhai Zhigang mengayunkan langkah pertama orang Tiongkok di ruang angkasa. Ini berarti, Zhai Zhigang adalah warga Tiongkok pertama yang berjalan di ruang angkasa dan Tiongkok menjadi negeri ketiga yang menguasai teknologi melakukan kegiatan di luar modul pesawat antariksa setelah Rusia dan Amerika Serikat.

Teknologi penerbangan antariksa berawak adalah teknologi multi-disiplin yang mewakili kekuatan ilmu dan teknologi terpadu sebuah negara. Teknologi itu menyangkut 7 sistem besar antara lain roket, pesawat antariksa, pengukuran, pengendalian dan komunikasi, merupakan proyek yang paling rumit, paling besar dan paling berisiko di dunia dewasa ini, juga proyek sistem teknologi tinggi yang padat teknologi canggih. Wakil komandan umum proyek penerbangan antariksa berawak Tiongkok Zhang Jianqi mengatakan, kegiatan antariksa di luar modul tidak mungkin dilakukan tanpa memiliki ilmu dan teknologi dan kemampuan riset ilmiah yang sangat berkembang maju. Dikatakannya:

"Untuk modul pintu udara pesawat antariksa, kami harus menguasai teknologi anti-kebocoran dan tekanan ulang; Kami harus melakukan riset dan membuat sendiri t pakaian antariksawan. Selain itu, perlu pula menguasai teknologi mesin dan elektronik mikro serta sejumlah teknologi bahan mentah baru. "

Proyek penerbangan antariksa berawak Tiongkok diikuti lebih dari 100 ribu orang insinyur dan tenaga tehnik, menyangkut ratusan lembaga dan perusahaan riset dan teknologi. Tiongkok kini memiliki 35 juta tenaga ilmu dan teknologi, total pengeluaran di bidang penelitian dan pengembangan melampaui 300 miliar yuan RMB atau sekitar 44 miliar dolar Amerika. Sedang pada awal berdirinya Republik Rakyat Tiongkok 60 tahun lalu, jumlah tenaga yang khusus melakukan riset ilmiah di seluruh negeri tidak sampai 500 orang. Pada waktu itu, ke angkasa luar hanya suatu impian yang jauh bagi rakyat Tiongkok.

Pada awal berdirinya Tiongkok Baru, pemerintah meletakkan pengembangan ilmu dan teknologi pada posisi penting dan telah menyusun program jangka panjang pengembangan ilmu dan teknologi. Pada tahun 1964, keberhasilan ujicoba bom aton Tiongkok yang pertama sempat menggemparkan dunia. 3 tahun kemudian, Tiongkok berhasil mengadakan ujicoba bom hidrogen yang pertama. Tahun 1970, Tiongkok berhasil meluncurkan satelit pertama ke angksa luar. Kesemua itu tidak saja telah meningkatkan kekuatan iptek dan kekuatan pertahanan Tiongkok, tapi juga telah memperkokoh kedudukan penting tiongkok di panggung dunia, sementara telah mempersiapkan syarat teknologi dan tenaga ahli bagi Tiongkok di bidang eksplorasi angkasa luar.

Tahun 1978, Tiongkok mulai melaksanakan kebijakan reformasi dan keterbukaan terhadap dunia luar. Sejak itu, Tiongkok menanamkan ide stragegis bahwa ilmu dan teknologi adalah tenaga produktif pertama, dan mulai aktif melaksanakan sejumlah proyek untuk memecahkan masalah sulit ilmu dan teknologi. Tiongkok kini sedang berada pada masa produktif di bidang ilmu dan teknologi. Sekitar 20 ribu hasil di bidang ilmu dan teknologi mencakup berbagai bidang penelitian dasar, energi, pertanian dan pelestarian lingkungan hidup. Peran ilmu dan teknologi sebagai penunjang perkembangan sosial dan ekonomi semakin nyata, dan pengaruhnya terhadap kehidupan rakyat semakin besar. Pejabat Kementerian Ilmu dan Teknologi Tiongkok Xi Heping mengatakan:

"Kesenjangan antara kekuatan iptek Tiongkok dengan taraf maju di dunia secara keseluruhan semakin kecil, sebagian bidang bahkan memasuki barisan depan dunia, pengaruhnya terhadap perkembangan ilmu dan teknologi dunia meningkat dengan cepat. Ilmu dan teknologi telah memberikan tunjangan yang kuat bagi perkembangan ekonomi dan sosial serta jaminan keamanan negara."

Rakyat Tiongkok sementara menikmati perubahan besar hasil perkembangan ilmu dan teknologi bagi kehidupannya, juga merasa bangga dengan kemajuan itu.

Proyek penerbangan antariksa berawak resmi dimulai pada awal tahun 1990-an, dan berkembang dengan kecepatan yang menakjubkan. Bulan Oktober tahun 2003, Tiongkok mengadakan penerbangan antariksa berawak yang pertama, astronot Yang Liwei berhasil terbang 21 jam di angkasa luar. Tahun 2005, Tiongkok sekali lagi mengadakan penerbangan antariksa berawak dan dua astronot Tiongkok berhasil kembali ke bumi setelah terbang 5 hari di angkasa luar. September tahun 2008, 3 astronot Tiongkok terbang hampir tiga hari di angkasa luar dengan menumpang pesawat antariksa berawak Shenzhou 7. Dalam penerbangan itu, astronot Zhai Zhigang menjadi orang Tiongkok pertama yang berhasil berjalan di angkasa luar.

Sementara itu, Tiongkok mulai membidik bulan yang lebih jauh letaknya dari bumi. Oktober tahun 2007, Tiongkok berhasil meluncurkan satelit eksploirasi bulan yang pertama Chang'e 1. Dalam waktu satu tahun sejak itu, satelit Chang'e 1 dengan lancar menyelesaikan tugas-tugas eksploirasi yang direncanakan. Perancang Utama Proyek Eksploirasi Keliling Bulan Tiongkok Sun Jiadong dalam wawancaranya mengatakan:

"Sebelumnya, semua kegiatan Tiongkok di angkasa luar dilakukan di ruang angkasa dekat bumi, yaitu ketinggian ratusan, ribuan sampai puluhan ribu kilometer dari bumi. Setelah menguasai teknologi penerbangan antariksa, Tiongkok akan berkembang ke angkasa yang lebih jauh, dan langkah pertama adalah ke bulan."

Rakyat Tiongkok merasa sangat gembira atas prestasi yang dicapai di bidang ilmu dan teknologi pada saat merayakan genap 60 tahun berdirinya Repbulik Rakyat Tiongkok. Tepat seperti yang dikatakan Perancang Utama pesawat antariksa Shenzhou 7 Zhou Jianping, impian rakyat Tiongkok untuk melakukan penerbangan antariksa baru dimulai, dan usaha ilmu dan teknologi Tiongkok juga baru lepas landas. Dikatakannya :

"Menjelajahi alam semesta dan memperluas ruang kelangsungan hidup manusia adalah keinginan umat manusia dalam waktu panjang sejak dulu. Tiongkok akan mendorong perkembangan kegiatan penerbangan antariksa berawak secara berkelanjutan dengan langkah kemajuan yang seimbang dengan kekuatan ekonomi negara, agar manusia dapat melangkah lebih jauh dan memperoleh lebih banyak penemuan di alam semesta."