Belakangan ini wartawan-wartawan asal Indonesia dan Malaysia sempat mengunjungi Jiuzhaigou yang terletak di propinsi Sichuan. Taman nasional ini terkenal dengan pemandangan yang indah.
Nama "Jiuzhaigou" memiliki arti "9 Desa". Enam desa tersebar di sepanjang lembah yang merupakan area taman, dan merupakan rumah bagi 110 keluarga Tibet dan Qiang. Karena agrikultur tak diperbolehkan, para penduduk lokal umumnya bekerja untuk taman atau hotel terdekat.
Pada tahun 1992, taman nasional Jiuzhaigou dideklarasikan sebagai situs World Heritage, dan pada tahun 1997 mendapat status Man and Biosphere Reserve, dan sejak itu mendapat berbagai gelar lainnya.
Daerah pinggir lembahnya ditutupi oleh vegetasi padat. Ada beragam jenis hewan yang hidup di sana, mulai dari monyet emas, panda, burung pegar emas, macan tutul salju, rusa hutan, dan berang-berang. Hewan-hewan liar di daerah ini segan menampakkan diri. Anda yang mengunjungi taman nasional akan lebih sering menemui berbagai spesies burung.
Selama kunjungan di lembah, mata Anda akan dimanjakan oleh pemandangan alami. Air terjun, danau yang jernih, dan padang rumput tenang akan menemani Anda dalam perjalanan. Pada musim gugur, pemandangan itu akan ditutupi dengan warna jingga khas musim gugur yang memberi kesan sendu dan hangat di area ini.
Taman nasional Jiuzhaigou memiliki hubungan "taman saudara" dengan Danau Plitvice di Croatia, Pegunungan Cradle di Tasmania, Yosemite Yellowstone, dan Olympic National Parks di USA.
Jika Anda berniat berkunjung, Anda perlu hati-hati akan resiko "penyakit ketinggian". Jiuzhaigou terletak di ketinggian 3500 meter. Sebaiknya, berkonultasilah dengan dokter Anda terlebih dulu sebelum pergi ke sana.