Melihat lebih dekat jejak – jejak Kejayaan Kekaisaran China ( Forbidden City – Kota Terlarang )
  2015-11-15 13:23:33  CRI

 

Pendahuluan

Suatu sore pada 12 Oktober 2015, saya mendapat pesan singkat via wechat dari Li Sukun, penanggung jawab siaran Indonesia dari China Radio International ( Stasion Radio milik pemerintah Tiongkok yang selalu menyapa pemirsa diseluruh dunia dalam berbagai bahasa termasuk pendengar radio di Indonesia dengan liputan – liputan yang menarik tentang Tiongkok ) . Dalam pesan singkatnya, Li Sukun menyampaikan bahwa CRI siaran Indonesia berencana mengundang saya untuk berkunjung ke Beijing selama 6 hari bersama para pendengar China Radio Internasional dari berbagai negara lainnya. Dengan antusias saya merespon pesan singkat tersebut dan menyampaikan ketertarikan untuk dapat memenuhi undangan tersebut. Singkat cerita, waktupun tiba dan saya akhirnya berangkat menuju Beijing dengan menumpang pesawat komersiil dari Changchun ( sebuah kota di wilayah Dongbei - timur laut -Tiongkok yang menjadi tempat saya menuntut ilmu sejak September 2015 ). Setelah menempuh perjalanan selama 2 jam penerbangan, pesawat yang saya tumpangi akhirnya mendarat mulus dibandara Beijing Internasional Airport, Beijing. Setelah melewati security check dibandara, sayapun akhirnya bertemu dengan 奔奔 ( Ben Ben ), - salah satu staf CRI seksi siaran Indonesia lulusan Jurusan Sastra Indonesia dari Universitas Peking yang sangat fasih Berbahasa Indonesia - , yang ditugaskan menjadi penterjemah selama 6 hari kunjungan saya di Beijing untuk memenuhi undangan China Radio International. Setelah mengantarkan saya ke Mobil jemputan, kamipun bertolak menuju terminal lain bandara untuk menjemput tamu selain saya yang kebetulan berasal dari Iran. Akhirnya, setelah menghabiskan waktu selama kurang lebih satu jam perjalanan, kamipun tiba di Hotel Wanda Realm tempat saya menginap selama mengikuti acara.

 

 

 

Tianamen dan Forbidden City ( Kota Terlarang )

Sesuai dengan jadwal yang telah diatur oleh pihak CRI, hari pertama kegiatan adalah mengunjungi Tianamen dan Forbidden City yang terletak di pusat kota Beijing. Setelah menyantap sarapan pagi, tepat pukul 10.15 pagi hari waktu Beijing, seluruh peserta yang diundang mengikuti kegiatan ini berkumpul di depan Lobby hotel. Untuk acara kali ini,10 orang peserta yang hadir merupakan perwakilan dari 10 negara yakni, Canada, India, Indonesia, Inggris, Iran, Korea Selatan, Nepal, Rusia, Thailand dan Yunani. Setiap peserta ditemani oleh staf dari China Radio Internasional yang bertugas sebagai penterjemah sesuai negara asal peserta. Mereka ada staf dari China Radio Internasional berbagai seksi siaran bahasa seperti siaran Rusia, Siaran India dll.

 

 

Sesuai dengan jadwal yang diberikan panitia, tempat pertama yang dikunjungi adalah Tiananmen yang disekelilingnya terdapat gedung – gedung utama milik Pemerintah Tiongkok. Setelah diberikan penjelasan mengenai jadwal hari ini, Kamipun berjalan menaiki bis yang telah disiapkan untuk memulai perjalanan yang sangat menyenangkan ini. Sepanjang perjalanan, pemandu wisata menjelaskan tentang daerah – daerah yang kami lewati. Setelah menghabiskan satu jam perjalanan, kamipun tiba didaerah sekitar Tiananmen. Karena waktu sudah menunjukan saatnya makan siang, kamipun diarahkan menuju sebuah restoran yang sangat asri disisi selatan Tiananmen yang menyediakan menu makanan khas China. Selepas makan siang, kamipun bertolak menuju Tiananmen dengan berjalan menyusuri pedestrian yang disiapkan khusus untuk pejalan kaki. Setelah hampir 15 menit berjalan kaki, kamipun tiba di Tiananmen, sebuah tempat yang sangat luas dan menjadi tempat favorit para wisatwan yang berkunjung ke Beijing. Tiananmen adalah sebuah lapangan upacara yang luas serta dikelilingi oleh Gedung utama pemerintah dan berhadapan langsung dengan Forbidden City ( Kota Terlarang ). Setiap harinya, diadakan upacara pengibaran dan penuruan Bendera Tiongkok oleh petugas yang telah ditentukan. Setelah mendapat penjelasan detail tentang gedung – gedung utama disisi Lapangan Tiananmen, kamipun bertolak menuju Forbidden City yang berjarak tidak jauh dari Tiananmen.

Forbidden City ( Kota Terlarang ) adalah sebuah Istana yang berhadapan langsung dengan Lapangan Tiananmen. Forbidden City merupakan tempat tingal dari Kaisar China yang berkuasa pada jaman Dinasti Ming sampai Dinasti Qing. Forbidden City memilik 8700 Kamar yang diperuntukan untuk Kaisar dan para kerabat – kerabatnya. Nama Forbidden City ( Kota Terlarang ) lahir dari kebiasaan pada masa Tiongkok kuno dimana Kaisar dianggap sebagai titisan dari Sorga sehingga Istana tempat tinggal Kaisar menjadi sangat sakral dan tentunya dilarang bagi orang – orang biasa untuk mengunjunginya. Forbidden City ( Kota Terlarang ) selain menjadi tempat tinggal Kaisar juga merupakan tempat Kaisar menyusun dan menjalankan kekuasannya serta mendengar masukan – dari para pembantunya. Peninggalan bersejarah dari zaman Dinasti Ming dan Dinasti Qing masih tersimpan rapi diberbagai sudut ruangan Istana yang berdiri dilahan hampir 72 HA ini. Benda – benda bersejarah yang terdapat diberbagai ruangan di Forbidden City ini menunjukan betapa tingginya peradaban China kuno.

Setelah hampir 4 jam lebih berada di Forbiden City ( Kota Terlarang ), perjalanan hari ini diakhiri dengan makan malam di sebuah restoran tua 大三元 yang terletak tidak jauh dari Forbidden City ( Kota Terlarang ). Sambil menunggu pelayan meyiapkan menu makan malam hari ini, kami menghabiskan waktu dengan bermain game dan berdiskusi mengenai kegiatan hari ini yang sangat melelahkan tapi begitu menyenangkan bagi semua peserta. Tepat jam 7.15, kamipun akhirnya meninggalkan tempat kami makan malam ini dan kembali ke hotel untuk beristirahat……

 

Wanda Realm Hotel Beijing, 2015 – 11 – 15

Humprey Arnaldo Russel

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040