|
Agama Islam sejak memasuki Tiongkok sejak 1350 tahun yang lalu, umat muslim di negeri ini sekarang telah mencapai 20 juta 300 ribu orang. Etnis-etnis minoritas Tiongkok yang beragama islam adalah etnis Hui, etnis Uigur, etnis Hasak, etnis Kerkez, etnis Uzbek, etnis Tatar, etnis Tajik, etnis Dongxiang, etnis Sala dan etnis Bao?an. Mereka terutama tersebar di Ning Xia, Qing Hai, Gan Su, Xin Jiang dan Shan Xi di daerah barat laut dan Yun Nan di daerah barat daya, serta He Bei, He Nan, Shan Dong dan Mengolia Dalam dan propinsi atau daerah lainnya. Rakyat etnis Han, Tibet, Mengolia dan etnis Dai, etnis Bai di Yun Nan juga mempunyai yang beragama Islam, tetapi tidak banyak. Mereka semuanya adalah salah satu anggota dalam keluarga besar Muslim Tiongkok.
Tanggal 5 Desember tahun ini adalah Hari Lebaran agama Islam. Sebelum Lebaran, wartawan CRI Jinghua mewawancara Persatuan Islam Tiongkok yang terletak di dekat Jalan Niu Jie Beijing, saudara pendengar dipersilahkan mengikuti saya.
Musim dingin di Beijing sangat dingin, tetapi di daerah permukiman etnis Hui di Beijing?Jalan Niu Jie kelihatan suasana sangat ramai dan hangat. Semua orang senang-senang membeli daging sapi dan daging kambing atau makanan lainnya untuk menghadapi Lebaran. Wartawan memasuki Persatuan Islam Tiongkok yang justru terletak di bagian timur jalan tersebut, Wakil Ketua Persatuan Islam Tiongkok PIT Mohammad Said Ma Yunfu menceritakan perkembangan dan perubahan muslim di Tiongkok sejak Tiongkok merdeka.
Berbicara tentang masa dahulu muslim Tiongkok, Wakil Ketua PIT Ma Yunfu mengatakan, setelah didirikannya R.R.C, PKT dan pemerintah selalu memegang teguh pada kebijaksanaan kebebasan kepercayaan agama, ini sangat digemari oleh rakyat umat Islam. Muslim berbagai etnis Tiongkok berupaya terus untuk mempunya satu organisasi Islam yang bersifat nasional. Di bawah perhatian PKT dan pemerintah, pada tanggal 11 Mei tahun 1953, Persatuan Islam Tiongkok dibentuk atas inisiatif tokoh-tokoh terkenal muslim berbagai etnis, antara lain Baurhan Sasidi, Yang Jingren, Ma Jian, Pang Shixiang dan lain-lain. Persatuan tersebut adalah organisasi agama Islam nasional yang pertama dan paling bersatu dalam sejarah Tiongkok, terbentuknya PIT menandai terwujudnya persatuan besar muslim berbagai etnis Tiongkok, dan menjalin jembatan hubungan antara PKT dan pemerintah dengan muslim berbagai etnis.
Ketika Ma Yunfu mengenangkan menemui Presiden Indonesia Sukarno yang mengadakan kunjungan di Tiongkok pada tahun 1950an, dia mengatakan:
?Pada tahun 1950an, saya mengingat pada tahun 1956, Presiden Indonesia Sukarno pernah mengunjungi Tiongkok. Ketua Mao Zedong dan Perdana Menteri Zhou Enlai sendiri ke Bandara Beijing untuk menyambut. Pada waktu itu, kami sebagai wakil Islam Tiongkok berbaris di bandara untuk menyambut. Setelah Presiden Sukarno turun dari pesawat, Ketua Mao bergandengan tangan dengan Presiden Sukarno dan bersama-sama berjalan ke kami. Pada saat itu, semua orang bersama menyorak ? Bung Karno, Bung Karno?.?, dan bertepuk tangan bersama untuk menyambut. Presiden Sukarno memberi salam dengan lambaian tangan. Presiden Sukarno memberi kesan yang sangat mendalam kepada kami, kami merasa sangat menghormati dia. Karena ketika Bung Karno berkedudukan sebagai presiden, hubungan Tiongkok dan Indonesia sangat bersahabat. Pertemuan agama Islam yang diadakan di Indonesia pada waktu itu, Persatuan Islam Tiongkok juga berkali-kali mengirim wakil untuk menghadir.?
Puluhan tahun lewat begitu cepat. Selama 40 tahun lebih ini, PIT pernah mengirim 100 kali lebih dan 300 orang lebih dalam berbagai macam delegasi ke sejumlah negara Islam Arab untuk mengadakan kunjungan persahabatan, menghadiri pertemuan Islam Internasional dan Forum Islam, dan diterima pemimpin dan disambut muslim berbagai negara. Mereka juga menghadiri Hari Raya Mesjid Independen Indoneisa dan Hari Kebudayaan Islam Malaysia dan lain sebagainya. Kunjungan-kunjungan tersebut meningkatkan persahabatan dan pengertian antara muslim Tiongkok dan luar negeri.
Berbicara tentang masa kini muslim Tiongkok, Wakil Ketua Persatuan Islam Tiongkok Ma Yunfu dengan penuh rasa mengatakan:
?Dalam Sidang Nasional ke-16 PKT yang baru ditutup tak lama yang lalu, Presiden Jiang Zemin menyimpulkan prestasi perkembangan Tiongkok selama 13 tahun ini. Kami sebagai muslim merasa sangat bangga dan sangat gembira atas poin itu. Karena prestasi-prestasi yang disimpulkan Presiden Jiang semuanya kita melihat dengan mata sendiri. PIT juga mengorganisasi belajar dan mendiskusi semangat Sidang Nasional ke-16 PKT. Dalam 13 tahun ini, di bidang agama Islam kami, PKT dan pemerintah selalu memegang teguh pada kebijaksanaan kebebasan kepercayaan agama, maka semua muslim di seluruh negeri sangat puas dan sangat gembira. Tidak hanya kehidupan kami ditingkatkan banyak, kehidupan agama kami juga terjamin negara kita.?
Selama 20 tahun akhir-akhri ini, muslim berbagai etnis di Tiongkok di bawah perhatian lembaga bersangkutan pemerintah, mendesain dan membangun sejumlah mesjid dan sekolah agama Islam yang dapat disebut intisari kesenian pembangunan Islam moderan Tiongkok. Misalnya Sekolah Agama Islam Beijing, Sekolah Agama Islam Xinjiang dan Sekolah Agama Islam Ningxia. Sekarang di berbagai tempat seluruh negeri Tiongkok terdapat 35 ribu mesjid, tersebar di berbagai tempat permukiman muslim. Seiring dengan perkembangan terus-menerus sosial dan ekonomi, taraf kehidupan rakyat muslim ditingkatkan banyak, dan menyediakan kemudahan untuk kehidupan muslim. Ma Yunfu mengatakan:
?Yang paling unggul ialah, asal kita berjalan-jalan ke berbagai tempat di seluruh negeri, banyak mesjid yang dulu sangat rongsok, sekarang direnovasi lagi, dan berskala besar-besaran. Ini adalah manifestasi ternyata dari perkembangan negara dan peningkatan kehidupan rakyat negara kita.?
Di bidang lain, berbicara tentang jumlah orang Tiongkok yang berziarah ke Megah, pada masa permulaan kemerdekaan Tiongkok, setiap tahun hanya mempunyai belasan sampai 20an orang. Setelah Tiongkok melaksanakan kebijakan reformasi dan terbuka, jumlah orang yang berziarah ke Megah meningkat sampai 6 ribu orang setahun dari 800 orang setahun pada tahun 1984. ini juga memperlihatkan peningkatan taraf kehidupan rakyat yang sangat unggul. Pada masa mendatang akan mempunyai lebih banyak orang mengikuti berziarah ke Megah. Ma Yunfu mengatakan:
?Selain itu, di daerah desa yang luas, setiap keluarga rakyat muslim mempunyai pekarangan sendiri, dekorasi rumahnya sangat indah. Dapat dikatakan, baik bidang agama maupun syarat ekonomi, kaum muslim Tiongkok kini sedang menikmati kehidupan yang berbahagia dan sejahtera.
|