Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2003-12-04 13:27:50    
Restoran Etnis Minoritas Ramai di Beijing

cri

Kota Beijing sebagai ibukota Tiongkok merupakan pusat politik dan kebudayaan seluruh negeri, tapi mungkin anda belum mengetahui bahwa Beijing juga adalah salah satu pusat makanan lezat di Tiongkok. Menurut perkiraan, di seluruh kota Beijing mempunyai 10 ribu restoran, rata-rata setiap hari membuka 5 restoran baru, oleh karena itu, persaingan usaha restoran di Beijing sangat sengit. Di antara persaingan yang sengit serupa, resotran etnis minoritas semakin digemari dan ramai. Nah, dalam acara etnis minoritas Tiongkok kali ini, marilah kita bersama-sama mengunjungi beberapa restoran etnis minoritas di Beijing.

Musik yang anda dengar sekarang direkam di Restoran Musik Kampung Halaman Afanti di Beijing. Resotran tersebut adalah resotran masakan etnis Uigur Xinjiang Tiongkok Baratlaut. Wartawan CRI mengadakan wawancara di restoran tersebut dan melihat dinding-dinding restoran itu dihias dengan gambar pemandangan, alat musik rakyat dan barang-barang kesenian, pelayan yang mengena pakaian etnis Uigur dengan antusias menamui tamu-tamu yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Wakil Direktur Manajer Restoran Afanti Han Zhongnan mengatakan:

?Resotran Afanti menyediakan suatu lingkungan enak untuk tamu-tamu, dan tamu-tamu merasa sangat relax. Selain itu, setiap malam kami mempunyai pertunjukan acara yang menitik-beratkan interaksi dengan petunjuk dan tamu-tamu, seperti tarian musik tradisional etnsi Uigur Xinjiang dan tarian sejumlah negara Arab.?

Hai mengatakan, Restoran Afanti sejak dibukanya pada tahun 1993, berdasarkan masakan etnis Uigur tradisional, dengan sejumlah teknik masakan Barat, maka mempunyai rasa masakan yang unik, tidak hanya cocok untuk orang Timur, juga cocok untuk orang Barat, sampai sekarang, Restoran Afanti telah menerima tamu-tamu dari 100 lebih negara. Sate kambing dan sate sapi lemon di restoran tersebut sangat digemari tamu-tamu. Selain itu, tamu-tamu juga disediakan minuman dan buah-buahan tradisional yang khusus diangkut dari Daerah Otonom Etnis Uigur Xinjiang.

Karri Louko dari Finlandia, yang sedang bekerja di Beijing memberitahu kepada wartawan:

?Ini adalah kali kedua saya datag ke Restoran Afanti. Daging sapi dan kambing di sini sangat lezat, saya sangat suka, suasana di sini juga sangat bagus, lingkungannya sangat terbuka.?

Selain restoran etnis Uigur Xinjiang, restoran masakan etnis Mongolia beberapa tahun ini juga semakin digemari. Restoran ?Tengelitala? adalah salah satu wakil di antaranya.

Dinding dalam kamar Restoran Tengelitala terhias dengan foto pemandangan Mongolia Dalam dan cermin riil penghidupan orang Mongolia. Di depan pintu resotran terdapat suatu bar yang khusus memjual barang-barang kesenian etnis Mongolia, juga ada 3 orang model yang mengena pakaian etnis Mongolia menyambut tamu-tamu dengan meraup Hada.

Dalam ruangan makan di lantai kedua, tamu-tamu boleh semaunya memilih makanan dan minuman disukai sendiri. Masakan yang representatif etnis Mongolia, misalnya panggang kambing, sate kambing dan alkohol susu Mongolia sangat digemari tamu-tamu. Direktur Manajer restoran tersebut Li Yueguang memperkenalkan:

?Kami selalu mengambil bahan masakan, terutama ialah daging kambing, dari Daerah Otonom Mongolia Dalam yang lingkungannya tidak terpolusi. Maka daging kambing yang kami gunakan sangat bagus.?

Dikatakannya, supaya tamu-tamu lebih mengenal kebudayaan, tarian musik dan adat istiadat etnis Mongolia sementara mencicipi masakan etnis Mongolia yang lezat, setiap malam Restoran Tengelitala mengadakan pertunjukan tarian yang tebal berciri etnis Mongolia.

Pada bagian terakhir acara tersebut, pemain etnis Mongolia menurun dari panggung, mengajak tamu-tamu bersama-sama minum dan menyerahkan Hada kepada tamu-tamu.

Selain restoran cicipan etnis Uigur Xinjiang dan etnis Mongolia, masakan etnis Dai Tiongkok Baratdaya yang terbuka di Beijing baru-baru ini juga semakin ramai.

Meskipun persaingan usaha restoran Beijing sangat sengit, tapi resotran etnis minoritas di Beijing semakin ramai. Ciri-ciri bersama restoran tersebut adalah, tamu-tamu dapat mencicipi makanan etnis minoritas yang lezat sambil menikmati musik dan tarian etnis minoritas, dan merasakan kebudayaan etnis minoritas.