Seiring dengan dicabutnya Beijing dari peringatan resiko perjalanan oleh Organisasi Kesehatan Dunia, berbagai rombongan kesenian di kota Beijing yang sepi selama ini kembali melakukan latihan dan persiapan untuk mengadakan pertunjukan perdana setelah redanya wabah SARS. D
Orkes Simfoni Tiongkok pernah mengadakan kerjasama yang sukses dengan banyak dirigen dan musisi yang terkemuka di dunia. Terpengaruh oleh wabah SARS, Orkes Simfoni Tiongkok sejak akhir April lalu berhenti melakukan latihan dan pertunjukan. Sekarang seiring dengan berhasil diatasinya wabah SARS, mereka pun mulai mempersiapkan diri untuk kembali mengadakan pertunjukan.
Menurut keterangan, pada akhir bulan Juni, Orkes Simfoni Tiongkok mengadakan konser di Tembok Besar Beijing untuk menyatakan rasa hormat kepada para tenaga medis yang berjuang di garis pertama perjuangan melawan wabah SARS.
Teater Opera Peking yang terdiri dari banyak aktor terkenal semula berencana mengadakan pagelaran selama liburan Satu Mei, tapi kandas karena terpengaruh oleh wabah SARS. Dengan menggunakan waktu senggang tersebut, Teater Opera Peking menyusun kembali rencana dpertunjukannya, lima lakon yang menarik akan berturut-turut dipagelarkan. Direktur Teater Opera Peking Wu Jiang mengatakan: ?Kami semula berencana mengadakan pertunjukan pada liburan Satu Mei. Setelah berjangkitnya wabah SARS, kami memanfaatkan waktu senggang itu untuk menciptakan lakon baru. Untuk memenuhi permintaan berbeda para penonton, kami akan menggulirkan lima lakon baru untuk dipertunjukkan pada liburan Satu Oktober, Tahun Baru dan Tahun Baru Imlek tahun depan.?
Menurut keterangan, Teater Opera Peking telah mempersiapkan lima panggung pertunjukan, antara lain, Juara Zhangxie, Sang Juara Ujian Negeri dan Putri Tiongkok. Di antaranya, Zhangxie, Sang Juara Ujian Negeri semula direncanakan untuk dipentaskan pada tanggal 1 Mei lalu. Lakon itu adalah salah satu lakon kuno yang yang paling awal ditemukan di Tiongkok sejauh ini. Dalam lakon opera yang bersejarah 800 tahun itu tercatat bentuk pertunjukan dan prinsip estetika tahap awal perkembangan opera di Tiongkok, dan dijuluki sebagai ?lakon nomor satu di Tiongkok? dan ?fosil lakon?. Direktur Institut Opera Peking Wu Jiang mengatakan bahwa dari lakon itu dapat kita kelusuri seluruh jalan perkembangan opera di Tiongkok. Sedangkan lakon Putri Tiongkok patut disebut sebagai Turandot edisi Tiongkok. Namun berbeda dengan opera Turandot karya komponis Italia Puccini, lakon Putri Tiongkok lebih mengikuti watak dan suasana asli kisah Turandot. Wu Jiang mengatakan: ?Lakon Putri Tiongkok lebih mengutamakan kejadian sebenarnya dan skenarionya berbeda dengan skenario karya Puccini. Pertunjukannya di panggung juga berbeda dengan Opera Peking sebelumnya, disamping memiliki ciri Opera Peking dalam kebebasan ruang dan waktu, juga dapat mengesankan cerita yang terjadi di dalam dan luar istana. Pertunjukan ini sangat menarik.?
Sama dengan Teater Opera Peking, Teater Opera dan Tari Tiongkok selama masa berjangkitnya wabah SARS walaupun berhenti melakukan latihan, para pencipta utamanya tidak berhenti bekerja. Mereka mengadakan perbaikan terhadap beberapa lakon yang akan dipentaskan. Sedangkan para aktor yang istirahat di rumah juga sibuk menghafal teks. Sekarang teater opera tersebut sudah kembali melakukan latihan.
Selain itu, Rombongan Balet Pusat Tiongkok juga mulai mengadakan latihan dan akan mengadakan pertunjukan ke Perancis dalam rangka tahun kebudayaan Tiongkok-Perancis. Sementara itu, rombongan-rombongan pertunjukan lainnya di Tiongkok juga telah menyusun rencana pertunjukan baru setelah terkontrolnya wabah SARS.
|