Gunung Changbai yang terletak di Tiongkok timur laut berlokasi di garis perbatasan antara Tiongkok dan Republik Rakyat Demokrasi Korea, merupakan pegunungan yang tertinggi di daerah Tiongkok timur laut maupun bagian timur daratan Erasia. Gunung Changbai tingginya 2.749 meter dari permukaan laut, luas total 8 ribu kilometer. Berhubung di puncak utamanya yakni Gunung Baitou yang artinya kepala putih, banyak batu-batuan berwarna putih dan tertutup salju, maka dinamai oleh penduduk setempat "Gunung Putih".
Pada tahun-tahun belakangan ini, Gunung Changbai dikunjungi semakin banyak wisatawan manca negara sejalan dengan kemajuan pembangunan prasarana lalu lintas dan pariwisata. Pemandangan indah Danau Tianchi, air terjun, gugus sumber air panas, lembah besar dan hutan pinus membuat wisatawan betah di sana. Nah, saudara pendengar, dalam Ruangan Bertamasya di Tiongkok edisi ini, marilah kita mengunjungi Gunung Changbai.
Berbicara tentang obyek wisata di Gunung Changbai, yang paling terkenal tentu Danau Tianchi. Kehadiran danau yang bening itu telah menambah keindahan gunung tersebut.
Danau Tianchi adalah danau kawah terbesar di Tiongkok yang terbentuk secara alamiah akibat letusan gunung api. Luas danau 9,82 kilometer persegi, panjang kelilingnya 13,1 kilometer. Permukaan danau 2.194 meter dari permukaan laut, dan bagian yang paling dalam 373 meter, kedalaman rata-rata 204 meter, merupakan danau pegunungan yang paling dalam di Tiongkok.
Danau yang terletak di puncak gunung itu dikelilingi oleh bukit-bukit, air danau sangat jernih, pemandangan berubah-ubah di musim-musim semi, panas , gugur dan dingin. Air terjun jatuh dari ketinggian 68 meter, mengeluarkan suara gemuruh yang terdengar sampai jauh. Tidak jauh dari air terjun tampak uap panas mengepul di kedua tepi sungai, itulah gugus sumber air panas Gunung Changbai. Suhu air di atas 70 derajat Celsius dan mengalir sepanjang tahun, juga pada musim yang sangat dingin, air sumber yang panas tetap mengalir di tengah salju putih.
Air menambah keindahan Gunung Changbai, sedang bukit adalah jiwanya. Di tengah gunung yang misterius itu tersimpan sejuta rahasia. Pada suatu kesempatan yang kebetulan pada tahun 1989 telah ditemukan Lembah Besar Gunung Changbai yang letaknya sekitar 800 sampai 1200 meter di atas permukaan laut, bagian yang terlebar kira-kira 300 meter, dan yang paling sempit hanya beberapa meter. Angin kencang menyapu sejumlah besar pohon besar ke dasar lembah. Dilihat dari atas, pohon-pohon tampak seperti batang-batang korek api yang ditegakkan tertancap di dasar lembah. Ketika angin dingin berhembus dari dasar lembah, dinginnya membuat orang menggigil sungguhpun di terik musim panas. Di kedua sisi lembah itu, bukit-bukit yang bentuknya aneh berjajar sambung menyambung, ada yang berbentuk seperti bulan, ada pula yang seperti onta atau ayam jago, atau bagaikan ibu yang menggendong bayi. Kesemua itu adalah karya alam raya selama ratusan juta tahun dan merupakan museum seni perbukitan yang langka.
Pemandangan alam di Gunung Changbai pada empat musim berbeda-beda, tapi yang paling indah pada musim dingin dan musim panas. Pada musim panas, wisatawan boleh bermobil atau berjalan kaki menyusuri jalan gunung yang berliku-liku, menghirup udara segar di hutan rimba sambil mendengarkan kicau burung dan desau angin di hutan. Seiring dengan semakin tingginya topografi, suhu udara, tanah dan hayat di gunung berbeda pula. Dalam waktu beberapa jam, wisatawan dapat menyaksikan pemandangan alam yang berlainan .
Di musim dingin, Gunung Changbai dulu jarang dikunjungi wisatawan. Tapi sejak tahun 1995, wisatawan ditawari acara-acara musim dingin seperti menumpang kereta kuda di atas salju , main ski dan sebagainya. Sedang acara menyanyi dan menari mengitari api unggun di musim dingin juga sangat menarik.
|