Daerah Otonom Tibet yang terletak di Tiongkok barat daya memiliki pemandangan alam yang indah permai. Di sana terdapat gunung yang menjulang tinggi, lembah yang dalam dan padang rumput dataran tinggi, membentuk suatu pemandangan yang megah, indah dan gaib, sedang danau-danau dataran tinggi yang tersebar di antara gunung dan lembah menambah keindahan bagai mutiara berkilau. Wisatawan sering terpukau oleh panorama indah yang dipadu oleh langit biru, awan putih, gunung salju, padang rumput dan danau dataran tinggi. Dalam Ruangan Bertamasya di Tiongkok edisi ini, saudara akan kami ajak menyaksikan keindahan alam itu.
Tibet yang dijuluki sebagai "Atap Dunia" terletak pada ketinggian rata-rata 4.000 meter di atas permukaan laut. Begitu menapakkan kaki di bumi Tibet, serasa seperti dikelilingi oleh gunung gemunung, dan mobil yang kita tumpangi seolah selalu meluncur di lembah gunung dan lembah tepi sungai. Sementara mata kita disita oleh pemandangan sekeliling yang indah, kita akan terkagum apabila sebuah danau yang bening terhampar di depan mata.
Di Tibet, danau dianggap sebagai anugerah gunung kepada manusia. Sebab, di tanah yang tertinggi letaknya di dunia ini, tak terbilang banyaknya puncak-puncak tinggi sambung menyambung. Dan alangkah lapangnya hati kita apabila tiba-tiba melihat sebuah danau biru muncul di bukit barisan itu.
Wakil Direktur Biro Pariwisata Daerah Otonom Tibet, Ming Jia mengatakan, Tibet yang memiliki lebih 1.500 danau adalah daerah tingkat provinsi yang paling banyak danaunya di Tiongkok. Danau di Tibet juga banyak jenisnya, ada danau air asin, danau air tawar dan danau alkali.
Kebanyakan danau di Tibet tinggi letaknya, tidak sedikit di antaranya di atas 4.000 meter dari permukaan laut. Letak yang tinggi, ditambah udara yang segar, dan matahari yang cerah, membentuk pemandangan alam danau di Tibet yang khas.
Danau Namquo yang terletak 100 kilometer lebih sebelah barat laut ibukota Lasha adalah danau yang paling luas di Tibet, kira-kira 1.900 kilometer persegi, tingginya 4.700 meter dari permukaan laut.
Namquo dalam bahasa Tibet berarti "Danau di Kayangan". Danau yang paling luas di Tibet ini adalah danau suci yang terpenting di daerah tersebut. Setiap tahun beribu-ribu umat Budhis Tibet berziarah ke danau ini. Sudah tentu, Danau Namquo juga merupakan obyek wisata yang menarik bagi wisatawan. Seorang pemandu wisata bernama Xi Ping mengatakan,
Danau Namquo adalah danau yang paling indah. Ia luas tak bertepi bagai lautan. Manusia terasa kerdil berada di sampingnya. Ia memberikan imajinasi seperti ketika kita menghadapi lautan yang luas.
Di Tibet, masih banyak lagi danau suci seperti Namquo, Mabangyongquo misalnya. Ini adalah danau air tawar yang paling tinggi letaknya di dunia, 4.900 meter dari permukaan laut. Danau ini berdampingan dengan Gunung Gangdis yang tingginya di atas 7.000 meter dari permukaan laut. Gunung tinggi bersanding dengan danau luas, membentuk panorama yang megah dan menawan.
Di mata para peziarah dari Tibet, India bahkan Asia Tenggara, Danau Mabangyongquo dan Gunung Gangdis adalah pusat dunia nyata, sekaligus merupakan tempat kesudahan dunia seberang. Danau ini dipuja-puja oleh umat Hindu. Sampai sekarang, banyak orang India menaruh rasa hormat pada Danau Mabangyongquo. Abu jenazah pemimpin India yang terkenal, Mahatma Gandhi juga disebar di danau ini. Kini, setiap tahun banyak peziarah dari Asia Tenggara datang ke danau suci ini.
Selain itu, Danau Yangzuoyongquo dan Danau Quogao juga digemari wisatawan manca negara karena pemandangannya yang indah. Air danau yang bening bagai zamrud yang ditatah pada pelukan gunung dan hutan, dengan latar langit yang biru dan gunung yang puncaknya tertutup salju putih, merupakan hiburan yang mempesona bagi para pengunjung yang datang dari jauh.
|