Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-04-27 12:14:28    
Zhouzhuang

cri

Ada pepatah yang mengatakan "Surga di langit, Suzhou dan Hangzhou di bumi, sedang di tengahnya adalah Zhouzhuang." Di antara sekian banyak kota kuno yang banyak sungainya di Tiongkok, Zhouzhuang tak pelak adalah yang paling representatif. Oleh karena sebab itulah, maka Zhouzhuang tahun 2001 dipilih sebagai tempat penyelenggaraan konferensi APEC di luar Shanghai.

Zhouzhuang yang terletak di dalam wilayah kota Kunshan, 38 kilometer sebelah tenggara kota Suzhou sudah bersejarah lebih 900 tahun. Konon, pada tahun 1086, ada seorang umat Buddha bernama keluarga Zhou, menyumbangkan tanah garapan seluas 13 hektar kepada kuil setempat sebagai aset kuil. Untuk menyatakan terima kasih atas dermanya itu, masyarakat setempat mengubah nama kota itu menjadi Zhouzhuang. Berhubung letak geografinya yang menguntungkan, Zhouzhuang menjadi tempat pemusatan dan penyebaran bahan pangan, sutera dan barang-barang kerajinan, dan bekembang menjadi suatu kota besar di luar kota Suzhou. Dalam kunjungan ke kota itu belum lama berselang, wartawan CRI bersama Fei Zhiming dari Biro Perjalanan CTS kota Nanjing bertamasya ke kota itu, menikmati keindahan pemandangan kota kuno tersebut.

Fei Zhiming mengatakan, Zhouzhuang adalah obyek wisata yang dikembangkan pada tahun 1988. Bagaimana kota yang besejarah hampir seribu tahun itu dikembangkan sebagai obyek wisata? Dan siapa yang menemukan pesona kota itu?

Pada tahun 1980-an, pelukis asal Shanghai yang belajar di Amerika, Chen Yifei melukis di kota kuno Zhouzhuang. Ia mendapatkan kota itu sangat indah dan menjaga keasliannya. Bulan Juni tahun 1987, lukisan tentang kota Zhouzhuang yang dibuat Chen Yifei bersama 37 lukisannya yang lain ikut dalam pameran lukisan cat minyak Arnold Hammer, raja minyak Amerika. Arnold Hammer sangat tertarik pada lukisan tentang kota Zhouzhuang itu dan ia membelinya dengan harga mahal.

Dikatakan oleh Fei Zhiming,

Ketika Arnold Hammer mengunjungi Tiongkok pada bulan Desember tahun 1987, ia menyumbangkan lukisan itu kepada Deng Xiaoping pada kesempatan menerima kunjungannya. Menyaksikan lukisan itu, Deng Xiaoping tertarik dan menanyakan kota mana yang dilukis itu. Tidak lama setelah itu, Deng Xiaoping mengunjungi Zhouzhuang dan memberikan penilaian tinggi kepada kota kuno itu. Sejak itu, Zhouzhuang dikembangkan menjadi obyek wisata penting yang sangat populer di Provinsi Jiangsu. Fei Zhiming mengatakan,

Seorang ahli bangunan kuno Tiongkok yang terkenal Luo Zhiwen mengatakan, Zhouzhuang bukan saja pusaka milik Provinsi Jiangsu, tapi juga milik nasional. Pelukis terkenal dari Akademi Seni Rupa Pusat Tiongkok, Profesor Wu Guanzhong mengatatakan, pada Gunung Huangshan terpusat keindahan pemandangan gunung dan sungai di Tiongkok, sedang pada Zhouzhuang terkumpul pesona kota bersungai di Tiongkok. Seorang ilmuwan Taiwan setelah mengunjungi Zhouzhuang menulis sebuah artikel yang merekomendasikan kunjungan ke kota kuno yang menawan itu.

Tradisi budaya yang panjang telah menambah banyak lanskap budaya yang menarik pada kota itu. Setiap musim semi yang cerah, banyak pengunjung menaiki bangunan paviliun, melepas pandang ke bukit-bukit yang remang-remang di kejauhan, sedang di depan mata adalah hamparan air yang berkilauan. Pohon-pohon rindang dan bunga-bunga yang semarak menghias pemandangan kota kecil yang bersanding dengan tanah garapan yang hijau. Suatu pemandangan yang menawan.

Zhouzhuang, kota kuno itu bagai sebuah mutiara yang berkilau di tengah keramaian hiruk pikuk kota Shanghai dan Suzhou. Di lorong-lorong yang sepi, di sawah ladang yang indah dan di tepi sungai yang airnya jernih, kita dapat menelusuri jejak sejarah dan adata istiadat setempat untuk mendapatkan kedamaian sanubari di tengah keramaian kota. Zhouzhuang sebagai obyek wisata yang baru setiap hari dikunjungi banyak wisatawan manca negara, tidak ketinggalan banyak seniman yang datang menimba ilham untuk seni lukisnya.

Zhouzhuang dikelilingi sungai dan danau, jalan-jalan dibangun di tepi sungai, setiap rumah menghadap sungai, aliran sungai yang simpang siur dan jembatan-jembatan yang indah dengan rumah-rumah yang berbentuk khas membentuk suatu pemandangan di Tiongkok selatan yang indah dan damai.

Di Zhouzhuang, sungai adalah jalur lalu lintas, dan jembatan adalah perpanjangan jalan. Sungai-sungai yang mengalir sepanjang masa itu menyimpan seribu satu cerita yang menarik tentang Zhouzhuang. Pesona kota Zhouzhuang dan kedamaian yang terkandung di dalamnya dapat kita rasakan dan kita resapi hanya dengan hati yang tenang menjauhi hiruk pikuk di kota. Zhouzhuang bagai taman indah di luar duniawi.

(Nansa )