Pada suatu masa, sebelum segala jenis bunyi-bunyian, seperti drum, cymbal, dan bahkan Opera Beijing hadir di dunia hiburan seperti saat ini, dulunya telah tercipta Opera Kunqu.
Kunqu merupakan salah satu kesenian lama Tiongkok yang telah berumur lebih dari 600 tahun yang berdiri pada abad pertengahan ke 14 di Tiongkok bagian Selatan, dan telah menjadi hiburan daerah paling populer serta kegemaran (favourite) pada masa Dinasti Ming sekitar tahun 1560.
Sedangkan Opera Beijing mulai muncul atau populer di lingkungan masyarakat Tiongkok pada era abad 18, hampir bersamaan dengan masa berdirinya pemerintahan Dinasti Qianlong.
Kalau dilihat dari kesan pertama, perbedaan antara Kunqu dan Opera Beijing, penampilan Kunqu lebih kerakyatan, sementara Opera Beijing lebih resmi, walaupun para pemain Kunqu dan Opera Beijing sama-sama mengenakan kostum atau busana yang berat, serta riasan wajah warna-warni yang dilukis dengan apik dan terampil di atas panggung. Namun ada terdapat beberapa perbedaan yang mencolok di sepanjang penampilan, di mana pada Opera Beijing tidak banyak menggunakan bunyi-bunyian khusus seperti drum dan cymbal, hanya beberapa alat tiup dan drum kecil sebagai nada pengiring. Kebanyakan penampilan disajikan dengan nyanyi-nyanyian, tanpa dialog, nyanyian peran ini mengkombinasikan vokal dengan suara palsu dan sejati. Sementara Opera Kunqu dinilai sebagai opera yang memiliki pergerakan tari yang lemah gemulai, nyanyiannya indah serta iramanya menarik, dan merupakan karya yang penting dalam sejarah sastra, drama, musik, dan tarian. Konon asal muasal terciptanya Opera Beijing dan opera lainnya ini berasal dari Opera Kunqu. Boleh jadi dikatakan, Opera Kunqu merupakan pelopor lahirnya opera-opera lain di Tiongkok.
Tapi karena kesenian ini termasuk kesenian tua dan lama, walau pada masa itu sempat menjadi kesenian favourite, dengan adanya kehadiran Opera Beijing yang pergerakannya semakin gencar, maka popularitas Kunqu pun menyurut. Tidak banyak orang yang mengetahui bagaimana Opera Kunqu ini. Jadi, alangkah sayangnya jika opera pelopor ini tenggelam di antara kesenian-kesenian baru yang kerap hadir di ruang lingkup kehidupan sosial masyarakat Tiongkok.
Demi melestarikan kesenian lama yang bersejarah ini, kini pemerintah Tiongkok baik melalui departemen dalam negeri dan swasta, berusaha untuk menggalakkan, menghidupkan, dan memperkenalkan lagi kesenian ini baik bagi rakyat Tiongkok maupun warga asing. Banyak usaha dan cara yang dilakukan oleh pemerintah demi terwujudnya rencana tersebut. Misalnya melakukan berbagai pagelaran di gedung-gedung kesenian. Lewat pagelaran tersebut tentu masyarakat dapat menikmati sajian Opera Kunqu yang telah berumur ratusan tahun itu, sekaligus mengetahui sejarah lama nenek moyang Tiongkok dalam hal menciptakan seni. Selain itu juga, karena Opera Kunqu ini berasal dari Kunshan, di provinsi Jiangsu, Tiongkok, yang terletak di bagian Timur Sungai Yangtse, di mana wilayah tersebut merupakan wilayah yang memiliki perekonomian paling maju di Tiongkok, dan wilayah ini telah berserajah lama, memiliki pemandangan yang indah dan kaya akan sumber daya alam, maka tanggung jawab terbesar dalam pemeliharaan Opera ini agar tidak punah dimakan zaman adalah terletak di pundak kota kelahirannya itu. Dalam hal ini pihak terkait di Kunshan telah pula melakukan dialog dengan pemerintah sehubungan dengan ditetapkannya bahwa Opera Kunqu merupakan "karya warisan lisan bukan benda" oleh UNESCO PBB, sejak itu Kunshan sadar bahwa Opera Kunqu merupakan salah satu opera dunia, yang memiliki kedudukan khusus, di mana sumbangan dan nilai Opera Kunqu telah ditetapkan dalam warisan budaya manusia. Oleh sebab itu, pemerintah Kunshan telah membangun dan membina Museum Opera Kunqu pada tahun 1992, dan setiap tahunnya pemerintah Kunshan menyediakan dana khusus untuk pengelolaan opera tersebut, dan mengundang para pakar untuk memberikan beberapa panduan yang berkenaan dengan Opera Kunqu.
Dalam museum tersebut, tersedia foto-foto dan penjelasan mengenai sejarah perkembangan Opera Kunqu, pakaian, beberapa peralatan yang digunakan saat pertunjukkan. Menurut badan pengurus museum tersebut, bahwa museum mereka juga telah mengumpulkan banyak bahan mengenai opera tersebut, di antaranya buku cetakan kuno, naskah tulisan kuno, buku sastra dan skrip, sebagai bahan untuk menerangkan perkembangan Opera Kunqu dalam masa 600 tahun ini.
Tidak hanya usaha-usaha ini saja yang dilakukan oleh pemerintah Kunshan, akan tetapi juga menggalakkannya lewat peran aktif masyarakat setempat, di mana, beberapa tempat wisata di Kunshan ikut serta pula menampilkan pertunjukkan Opera Kunqu sebagai suatu hiburan bagi para wisatawan, bahkan di sekolah-sekolah dasar dan menengah diajarkan untuk menyanyikan lagu-lagu Opera Kunqu.
Cara ini merupakan suatu peluang agar masyarakat luas dapat mengenal dan mencintai Opera Kunqu, terutama tentu saja bagi warga Kunshan, sebagai tempat lahirnya Opera Kunqu.
Hal ini patut untuk dilakukan mengingat budaya dan kesenian merupakan suatu bagian utuh dan penting bagi kehidupan berbangsa. Karena ada yang berpendapat bahwa, suatu bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki kebudayaan yang tinggi, apalagi yang telah berusia tahun seperti Opera Kunqu ini.
|