Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-01-19 10:14:38    
Makau

cri

Makau yang terletak di Delta Sungai Mutiara, Tiongkok selatan adalah sebuahkota pantai yang indah pemandangannya. Kota seluas hanya 20 km persegi lebih itu memiliki pesona tersendiri dengan gayanya yang mengombinasikan budaya Timur dan Barat. Berjalan-jalan di kota Makau, mengunjungi gereja dan kuil serta toko-toko dan restoran, anda akan merasakan gaya bangunan, kepercayaan agama dan kebiasaan makan yang berbeda di kota ini. Kesemua itu berbaur dengan harmonis.

Makau tadinya adalah sebuah desa nelayan. Namanya berasaldari Mazhu, seorang dewi yang sangat dihormati nelayan. Konon, ratusan tahun yang silam, kapal-kapal nelayan yang sedang melaut tiba-tiba dilanda hujan badai yang dahsyat. Pada saat gawat itu, seorang gadis di sebuah kapal nelayan tampil memerintahkan hujan badai berhenti mengamuk. Ternyata hujan badai berhenti dan laut kembali tenang, dan kapal-kapal nelayan dapat merapat di pelabuhan dengan selamat. Setelah mendarat, gadis itu bergegas langsung menuju sebuah bukit yang dinamakan Mage tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dan sesaat itu pula seberkas sinar menyala dan sang gadis berubah menjadi segumpal asap. Kemudian, warga desa membangun sebuah kuil di tempat gadis itu mendarat, dan kuil itu dinamakan Kuil Mage untuk menyembahyangi gadis pembawa kedamaian dan kemujuran kepada nelayan itu. Pada pertengahan abad ke-16, orang Portugal gelombang pertama tiba di Makau. Ketika mereka menanyakan nama tempat itu, penduduk setempat mengira yang ditanyakan adalah nama kuil tersebut, dan dijawab :"Mage". Sesuai dengan bunyi nama itu menurut lafal warga setempat, orang Portugal menamakan tempat itu "Makau".

Dewi Mazhu di hati masyarakat Makau adalah lambang berbudi, cinta kasih, perdamaian, ketenangan dan kemujuran. Maka, Kuil Mage sepanjang tahun ramai dikunjungi umat dan setiap hari raya, banyak sekali pengunjung yang datang sampai penuh sesak. Tamu yang percaya pada Dewi Mazhu setiap kali datang ke Makau tentu akan bersembahyang dan menyatakan keinginannya. Zhao Lan dari Provinsi Hubei Tiongkok mengatakan,"Sejak dulu saya sudah mendengar tentang Kuil Mage dan tahu bahwa kuil itu melindungi para nelayan setiap kali melaut. Maka saya juga ingin menyaksikan dari dekat kuil ini."

Makau bukan saja sebuah kota yang bernuansa kental budaya tradisional Tiongkok, tapi juga sebuah kota bergaya eksotik. Dalam waktu lebih 400 tahun lalu, budaya Timur dan Barat berbaur di sini dan meninggalkan banyak warisan budaya yang terkenal. Tentang kesan terhadap Makau, Ute Meister dari Jerman mengatakan,"Saya senang sekali dengan kota Makau, yang disamping berciri khas ketimuran, juga mempunyai banyak ciri Eropa".

Gapura Santa Paulus adalah obyek wisata di Makau yang memadukan gaya bangunan dan budaya Tiongkok dan Eropa. Gapura tersebut adalah patilasan Gereja Santo Paulus yang dibangun pada abad ke-17.Perancangnya seorang pendeta Italia dan ketika itu merupakan gereja Katolik yang terbesar di Timur. Tahun 1835, gereja tersebut musnah dilalap api dan hanya tersisa dinding depannya seperti yang dapat kita saksikan sekarang ini. Pada tembok gapura itu terdapat ukiran yang indah, baik Salib yang tinggi di puncak gapura maupun ukiran Jesus Kristus dan bidadari, serta Santa Maria yang dikelilingi bunga, sangat kental bernuansa agama. Sedang kepala singa dari batu merupakan karya terbaik perpaduan seni agama Barat dan seni pahatan batu Tiongkok.

Di belakang gapura Santa Paulus adalah Museum Seni Katolik, di dalamnya dipamerkan karya-karya buku dan lukisan, ukiran dan perhiasan upacara agama. Benda-benda itu adalah pilihan dari koleksi gereja dan biara di Makau. Di antaranya yang paling menarik adalah karya lukisan agama, sangat bernilai apresiasi dan sejarah.

Di Makau, selain tempat bermain-main, yang terkenal adalah makanannya. Sejak pagi-pagi, bau harum makanan sudah menghambur keluar dari tempat-tempat penjualan makanan. Sampai siang hari, banyak sekali hidangan bisa dipilih sesuai selera masing-masing. Ciri khas makanan Makau adalah pengolahannya dengan cara Portugal yang bersejarah lama dan cara masakan Tionghoa, juga rempah-rempah dan bumbunya. Di Makau terdapat banyak restoran yang menghidangkan makanan ala Tiongkok dalam berbagai selera. Sedang di pinggir jalan, banyak warung menjual berbagai macam makanan yang beragam dan bercita rasa khas.

Makanan kecil atau jajan Makau sangat terkenal dan banyak wisatawan yang membeli untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Seorang pemilik toko makanan, Wu Xiaoni mengatakan,"Kami membuat gula kacang dan kue-kue yang sangat digemari warga setempat maupun wisatawan dari luar. Setiap hari banyak sekali tamu datang membeli makanan di toko kami."

Selain makanan, Makau juga terkenal sebagai sorga berbelanja. Barang-barang di sini murah harganya dan banyak jenis ragamnya, khususnya perhiasan emas, arloji merek terkenal, benda antik, produk elektronik, kosmetik dan lain sebagainya.

Untuk mendorong perkembangan ekonomi Makau, banyak provinsi dan kota di daratan Tiongkok tahun 2003 telah membuka bisnis kunjungan wisata perseorangan bagi warga daratan Tiongkok ke Makau. Sejak itu, jumlah wisatawan daratan Tiongkok yang berkunjung ke Makau bertambah dari tahun ke tahun. Deputi Kepala Polisi Biro Imigrasi Makau, Xu Weiwen mengatakan,"Sejak Makau kembai ke pangkuan tanah air, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Makau bertambah dari tahun ke tahun. Sebelum Makau kembali ke Tiongkok, jumlah wisatawan ke Makau rata-rata sekitar satu juta orang perbulan, tapi pada bulan November tahun 2004, jumlah wisatawan telah mencapai lebih 3 juta orang. Pada masa belakangan ini, kami menyelenggarakan serangkaian kegiatan seperti Fistival Makanan, Festival Kesenian dan lain-lain untuk menarik lebih banyak wisatawan ke Makau."

Dikatakan oleh pejabat Makau itu, ke depan, mereka akan memperbaiki pekerjaannya untuk memberikan pelayanan yang lebih cepat, lebih mudah dan cermat kepada wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Makau.