Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-03-02 15:10:34    
Pasar Xiushui Baru [suara]

cri

Beijing sebagai ibukota Tiongkok adalah kota yang sangat sesuai untuk kunjungan wisata. Di sini anda dapat menyaksikan dari dekat dan menyelami sejarah dan budaya Tiongkok dengan mengunjungi obyek-obyek wisata seperti Tembok Besar, Museum Istana Kuno atau Kota Terlarang dan Taman Yihe yang tercantum dalam daftar warisan budaya dunia. Anda dapat pula menikmati budaya makan Tiongkok yang terkenal dengan mencicipi makanan terkenal Beijing seperti Bebek Panggang dan lain sebagainya. Sudah tentu, kalau anda ingin membeli cedera mata dan produk sutra yang berciri khas di Beijing, kami perkenalkan suatu tempat berbelanja yang menarik yakni Jalan Xiushui. Jalan ini pernah sama tersohornya seperti Museum Istana Kuno dan Bebek Panggang Beijing, namun belum lama berselang, jalan perbelanjaan sepanjang 500 meter itu telah mengakhiri riwayatnya di ruang terbuka dan pindah ke gedung baru yang luas dan terang. Dalam Ruangan Bertamasya di Tiongkok edisi ini, marilah kita berkunjung ke Pasar Xiushui Baru.

Berbicara tentang Pasar Xiushui Baru, kita tentu harus menyebut jalan Xiushui yang lama. Jalan Xiushui terletak di dekat daerah kedutaan bagian timur kota Beijing, bersebelahan dengan Kedutaan Besar Amerika untuk Tiongkok, merupakan sebuah pasar busana yang terutama terbuat dari sutera. Pada masa pertengahan tahun 1980-an, Jalan Xiushui lama hanya berupa sebuah gang atau lorong. Ketika itu banyak pedagang menjual berbagai jenis produk tekstil yang cukup bagus dan murah harganya sehingga tidak sedikit diplomat bekas Uni Soviet dan wisatawan mancanegara suka berbelanja di sini. Kemudian, perdagangan di sini semakin ramai dan pada akhirnya menjadi sebuah jalan perdagangan swasta yang terutama menjual pakaian dan produk sutera yang berciri budaya wisata serta cendera mata wisata.

Dilihat dari luar, Jalan Xiushui tidak lebih daripada lorong biasa yang tidak dilengkapi lift atau mesin pengatur udara, juga tidak memiliki lingkungan berbelanja yang nyaman, sebaliknya malah terasa sempit dan penuh sesak oleh pembeli. Di musim dingin, terasa udara dingin menusuk tulang, sedang di musim panas, terasa terik memanggang. Tapi justru 'pasar pinggir jalan' itu itu setiap hari dikunjungi sekitar 30.000 orang, dan 70 persen di antaranya adalah orang asing. Wang Guoqi yang berusia 40 tahun adalah pedagang yang paling awal berjualan di sini. Kata Wang Guoqi, yang menarik di pasar Xiushui ini ialah tawar menawar antara pedagang dan wisatawan asing dalam bahasa asing.

Kata Wang Guoqi, "Kami para pedagang di sini fasih bercakap-cakap tidak saja dalam bahasa Inggris, tapi juga dalam bahasa-bahasa Jepang, Rusia dan lain-lain."

Di Beijing, pasar Xiushui adalah tempat yang menarik untuk dikunjungi, baik ia seorang bintang panggung, bintang olah raga maupun orang asing. Sampai di Xiushui, mereka seperti pembeli lainnya mondar-mandir di lorong sempit ini, sibuk memilih barang dan tawar menawar dengan penjual. Bagi pembeli yang sering berbelanja di Jalan Xiushui, mereka senang sekaligus geram terhadap pasar ini. Merasa senang karena di sini banyak barang yang menarik dan bagus, tapi geram karena setiap kali harus pandai-pandai menawar harga. John Gallaghs, seorang pemuda Denmark yang mengajar bahasa Inggris di Tiongkok adalah pelanggan pasar Xiushui. Selama dua tahun ini ia berhasil "mengais" banyak barang yang bagus dan murah di pasar ini. Kata John Gallaghs,"Saya sering ke pasar Xiushui. Saya lebih menyenangi pasar yang lama karena terasa lebih tertarik dengan kontak yang lebih dekat. Meski lingkungan pasar Xiushui yang lama kurang nyaman, namun lebih terasa dekat dan ramah."

Kini, lingkungan berbelanja yang kurang nyaman di pasar Xiushui lama sudah lenyap karena para pedagang sudah pindah ke gedung baru yang luas, terang dan bersih. Kini, pasar itu dinamakan Xiushui Baru.

Pasar Xiushui Baru terletak di pinggi Jalan Xiushui lama, berlantai 7, dua lantai di bawah tanah dan lima lantai di atas permukaan tanah. Barang dagangan yang ditawarkan dari topi, wig, berbagai macam tas, alas kaki, kaus, pakaian tebal dari bulu itik, pakaian kulit sampai baju tidur dan pakaian dalam. Di sini bahkan bisa dibeli jubah gaya Dinasi Qing, sulaman dan batik ikat etnis minoritas Provinsi Yunnan. Selain itu, di pasar baru Xiushui tersedia layanan makan, minum dan panduan belanja. Sejumlah kios makanan khas juga ada di sana. Seorang pedagang bernama Liu Lijun mengatakan,"Pasar baru Xiushui terasa lebih reguler dan lebih baik lingkungannya, dan tidak terpengaruh oleh cuaca. Dulu di pasar lama Xiushui, pembeli berkurang apabila cuaca buruk, lebih-lebih kalau hujan."

Untuk memenuhi berbagai kebutuhan pembeli, pasar baru Xiushui menyediakan pelbagai layanan yang beraneka ragam untuk memudahkan para pembeli. Direktur Jendral Gedung Xiushui Baru, Ji Wei mengatakan bahwa mereka akan menawarkan layanan yang memudahkan wisatawan. Dikatakannya,"Kami akan menandatangani persetujuan dengan 20 lebih biro perjalanan di Beijing untuk menawarkan rute wisata kunjungan ke Tembok Besar, makan bebek panggang dan berbelanja di Xiushui. Untuk memudahkan wisatawan mancanegara berbelanja di Xiushui sebelum berakhirnya perjalanan wisata, waktu buka pasar Xiushui akan diperpanjang, di musim panas sampai jam 10:00 malam, dan di musim dingin sampai jam 09:00 malam." Demikian kata Ji Wei.