Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-03-29 13:27:07    
Hubungan Tingkok-Indonesia

cri

Tiongkok dan Indonesia menjalin hubungan diplomatik pada tanggal 13 April tahun 1950. setelah terjadinya Peristiwa 30 September, hubungan diplomatik kedua negara terputus pada tanggal 30 Oktober, tahun 1967.

Pada tahun 1980an, hubungan kedua negara mulai membaik. Pada tahun 1989, Menteri Luar Negeri Tiongkok Qian Qichen secara terpisah mengadakan pertemuan dengan Presiden Indonesia, Suharto dan Menteri Dalam Negeri Indonesia di Jepang mengenai masalah pemulihan hubungan diplomatik. Pada bulan Desember tahun 2000, kedua negara mengadakan pembicaraan mengenai masalah tehnis normalisasi hubungan dan menandatangani memorandum pembicaraan. Pada bulan Juli tahun 1990, Menteri Luar Negeri Indonesia Ali Alatas berkunjung ke Tiongkok, dan kedua negara mengeluarkan Persetujuan Penyelesaian Hutang Indonesia kepada Tiongkok dan Komunike Pemerintah RRT Dan Pemerintah Indonesia Mengenai Pemulihan Hubungan Diplomatik Kedua Negara.

Pada tanggal 6 Agustus tahun 1990, Perdana Menteri Tiongkok, Li Peng berkunjung ke Indonesia. Dalam pembicaraan dengan Presiden Suharto, kedua pihak menyatakan bertolak dari semangat memandang ke depan memperbaiki dan mengembangkan hubungan kerja sama persahabatan kedua negara, berdasarkan Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai dan Dasa Sila Konferensi Bandung,. Pada tanggal 8, menteri luar negeri kedua negara menandatangani Memorandum Saling Pengertian Pemerintah RRT Dan Pemerintah RI Mengenai Pemulihan Hubungan Diplomatik. Kedua pihak mengumumkan mulai dari hari itu secara resmi memulihkan hubungan diplomatik kedua negara.

Setelah pemulihan hubungan diplomatik kedua negara, perkembangan hubungan bilateral stabil secara keseluruhan. Pemimpin tingkat tinggi kedua negara selalu memelihara kunjungan timbal balik dan kontak, saling pengertian dan percaya terus bertambah, sehingga menyediakan dasar bagi perkembangan sehat dan stabil hubungan kedua negara. Mulai dari tahun 1991, kementerian luar negeri kedua negara membina mekanisme konsultasi pejabat dan sejauh ini sudah mengadakan 6 kali konsultasi. Tahun-tahun ini, kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara terus diperdalam, volume perdagangan bertambah setahun demi setahun, kontak dan kerja sama di berbagai bidang lain juga dilangsungkan secara menyeluruh. Kedua negara terus memelihara kerja sama baik di dalam urusan internasional dan regional. Melalui upaya bersama kedua negara, beberapa masalah peninggalan sejarah di antara kedua negara mulai diselesaikan.

Sejak pemulihan hubungan diplomatik Tiongkok-Indonesia, Presiden Yang Shangkun(bulan Juni, tahun 1991), Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, Qiao Shi(bulan Juli, tahun 1993), Wakil Perdana Menteri Zhu Rongji(bulan Mei tahun 1996) pernah berkunjung ke Indonesia. Presiden Indonesia Suharto (bulan November, tahun 1990), ketua MPR?bulan Oktober, tahun 1991?, Wakil Presiden(bulan April, tahun 1992), Ketua Majelis Tinggi(bulan November, tahun 1997)juga pernah berkunjung ke Tiongkok. Pada bulan November tahun 1994, Presiden Jiang Zemin seusai Pertemuan Informal Pemimpin Ke-2 Organisasi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik mengadakan kunjungan kenegaraan di Indonesia. Pada bulan Desember, tahun 2000, atas undangan Wakil Presiden Megawati, Wakil Presiden Hu Jintao berkunjung ke Indonesia.

Dewasa ini, kecuali diadakannya kedutaan besar, Indonesia juga mendirikan konsulat jenderal di Hongkong.