Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-03-31 15:53:27    
Politik Diplomatik Damai Tiongkok Yang Bebas Merdeka [2]

cri
Kelima: Tiongkok melaksanakan politik terbuka terhadap luar negeri secara menyeluruh, bersedia di atas dasar prinsip persamaan derajat dan saling menguntungkan mengembangkan hubungan perdagangan, kerja sama ekonomi dan teknik serta pertukaran ilmu dan kebudayaan dengan berbagai negara dan daerah dunia untuk mendorong kemakmuran bersama. Terhitung sampai tahun 2001, perusahaan investasi asing yang diizinkan beroperasi di Tiongkok tercatat 390 ribu buah, nilai investasi asing yang berdasarkan kontrak tercatat 745,9 miliyar Dolar Amerika, dan jumlah investasi asing yang sudah dimanfaatkan secara riil tercatat 395,5 milyar dolar Amerika. Pada tahun 2001, nilai total perdagangan impor dan ekspor Tiongkok mencapai 509,8 miliyar Dolar Amerika, menempati urutan ke- 6 dunia.

Melalui perundingan selama 15 tahun, pada tanggal 11 Desember tahun 2001 Tiongkok masuk menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Selain menikmati hak bersangkutan, Tiongkok mulai pula melaksanakan dengan sungguh-sungguh sistem WTO dan mengembangkan peranan positif untuk mendorong kemakmuran dan kemajuan dunia.

Ekonomi dunia adalah kesatuan yang saling berhubungan dan saling bergantung. Globalisasi ekonomi mendatangkan peluang kepada perkembangan ekonomi berbagai negara, tapi juga mendatangkan resiko sangat besar. Memelihara kestabilan moneter, mencegah krisis moneter, menjamin keamanan ekonomi adalah tantangan bersama yang dihadapi pemerintah berbagai negara.

Keenam, Tiongkok yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan diplomatik multilateral adalah kekuatan teguh dalam memelihara perdamaian dunia dan kestabilan regional.

Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan, Tiongkok aktif ikut serta dalam pemecahan masalah titik panas regional secara politik. Tiongkok mengirim personel-personelnya untuk ikut serta dalam aksi pemeliharaan perdamaian PBB. Tiongkok menyokong reformasi PBB, menyokong PBB dan badan multilateral lain terus memainkan peranan penting dalam urusan internasional. Tiongkok dengan tegas menentang terorisme dalam segala bentuk dan memberikan sumbangan penting demi kerjasama antiterorisme internasional.

Tiongkok aktif mencurahkan tenanga untuk usaha pengontrolan militer, pengurangan senjataan dan non-proliferasi nuklir internasional. Sejauh ini, Tiongkok telah menandatangani semua perjanjian tentang pengontrolan militer dan non-proliferasi nuklir internasional . Di bidang non-proliferasi nuklir, Tiongkok selalu dengan ketat melasanakan kewajiban internasional yang dipikulnya, dengan aktif mencurahkan tenaga untuk membina tata hukum sebagai dasar mekanisme non-proliferasi nuklir Tiongkok, dan telah membentuk suatu sistem pengontrolan ekspor yang cukup sempurna untuk mencegah perluasan nuklir.

Pemerintah Tiongkok selalu mementingkan hak azasi manusia dan melakukan upaya yang tak kenal lelah untuk itu. Tiongkok telah menandatangani 18 konvensi hak azasi manusia termasuk Konvensi Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya, dan telah menandatangani Konvensi Internasional tentang Hak Sipil dan Hak Politik.

Tiongkok bersedia bersama masyarakat meningkatkan kerjasama untuk bersama-sama menghadapi berbagai masalah global antara lain memburuknya lingkungan hidup, krisis sumber daya, kemiskinan dan pengangguran, pembengkakan penduduk, penjalaran penyakit menular, merajalelanya narkotika dan kejahatan internasional.