|
1. Peninjauan Kembali Hubungan Politik Bilateral Kedua Negara
Tiongkok dan Singapura menjalin hubungan diplomatik penuh pada tanggal 3 Oktober tahun 1990. Sebelum penggalangan hubungan diplomatik, antara rakyat kedua negara telah terjalin hubungan yang erat. Setelah penggalangan hubungan diplomatik, hubungan kedua negara berkembang dengan lancar, pertukaran dan kerja sama antara kedua pihak di bidang politik, ekonomi dan perdagangan, pendidikan, dan kebudayaan terus memperluas. Pemimpin keuda negara kerap kali mengadakan kunjungan timbal balik, dan kebanyakan pemimpin utama kedua negara telah mengadakan kunjungan timbal balik.
Wakil Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong berkunjung di Tiongkok dari tanggal 12 sampai 17 Mei, tahun 2004. Pada tanggal 14 Mei, Presiden Tiongkok Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao secara terpisah mengadakan pertemuan dengan Lee Hsien Loong di Beijing.
Pada tanggal 19 November, tahun 2004, Presiden Tiongkok Hu Jintao mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Santiago, Cile. Pada kesempatan itu, Hu Jintao menunjukkan, selama 14 tahun penjalinan hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Singapura, hubungan kedua negara berkembang pesat, dan telah mencapai hasil yang menonjol. Pemimpin generasi baru Tiongkok dan Singapura harus berpegang teguh pada arah perkembangan hubungan kedua negara, dan berupaya mendorong hubungan kedua neagra berkembang maju dengan sehat dan mantap di atas dasar Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai.
Mengenai masalah Taiwan, Hu Jintao menyatakan penghargaan atas pendirian pemerintah Singapura yang berkali-kali menegaskan kembali berpegang teguh pada politik satu Tiongkok dan menentang Taiwan Merdeka. Dinyatakannya, berhubung dengan pendirian Singapura tersebut, khususnya untuk memelihara situasi umum persahabatan antara rakyat Tiongok dan Singapura, pihak Tiongkok bersedia berupaya mendorong hubungan Tiongkok-Singapura menempuh jalan perkembangan yang sehat. Hu Jintao menunjukkan, masalah Taiwan menyangkut kepentingan fundamental Tiongkok, dan harus ditangani secara seksama, tidak boleh melukai perasaan 1,3 milyar rakyat Tiongkok, dan juga tidak boleh merugikan situasi keseluruhan hubungan bilateral kedua negara. Kedaulatan dan kepentingan fundamental Tiongkok harus dihormati.
Mengenai hubungan ekonomi dan perdagangan antara kedua negara, Hu Jintao mengatakan, Tiongkok dan Singapura adalah mitra kerja sama yang penting. Pihak Tiongkok bersedia dengan semangat yang saling menguntungkan berupaya bersama Singapura meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Singapura demi kesejahteraan rakyat kedua negara.
Lee Hsien Loong mengatakan, pendirian mendasar pemerintah Singapura ialah berpegang teguh pada politik satu Tiongkok. Ini merupakan pendirian yang dipertahankan Singapura dalam jangka panjang dan tidak akan berubah. Singapura berpendirian tegas untuk menentang Taiwan Merdeka, dan Singapura mengharapkan terus memperkokoh dan mengembangkan hubungan dengan Tiongkok.
2. Hubungan Ekonomi dan Perdagangan Bilateral, Kerja Sama Ekonomi dan Teknologi
Tahun-tahun ini, kerja sama Tiongkok-Singapura di bidang ekonomi dan perdagangan berkembang pesat. Sampai akhir tahun 2001, Singapura telah berkembang menjadi pasar terbesar di luar negeri dalam penyerapan tenaga kerja Tiongkok, juga merupakan pasar proyek borongan terbesar nomor dua bagi Tiongkok. Sementara itu, volume perdagangan dan nilai investasi di Tiongkok menduduki peringkat pertama di antara negara-negara ASEAN. Tiongkok kini merupakan mitra perdagangan terbesar keempat bagi Singapura.
|