|
Sebelum pemimpin-pemimpin negara Asia dan Afrika mengadakan pertemuan untuk membahas kerja sama trans-regional, para pedagang dari kedua benua tersebut sudah siap mencari peluang perdagangan di Jakarta. Kemarin di Jakarta digelar suatu pameran perdagangan. Demikian laporan kami dari Jakarta.
Isu kerja sama ekonomi dan perdagangan akan merupakan fokus terpenting dalam pembicaraan antara para pemimpin yang untuk kedua kalinya menghadiri Konferensi Asia-Afrika dalam setengah abad di Jakarta akhir pekan ini. Para pemimpin diharapkan dapat memberikan komitmen untuk kerja sama trans-regional, sedang para pedagang dari kedua benua itu juga memaperkan produk mereka untuk tujuan yang sama itu.
Salah satu pedagang ke pameran itu, Addul Mobeen, manager pemasaran Perusahaan Karpet Caucasian Afghanistan mengatakan: "Pada kenyataannya, setiap Negara ingin mempromosikan produk mereka di pameran ini. Ini sebabnya mengapa kami ingin membikin lebih banyak orang mengenal produk kami??Karpet adalah produk utama di Afghanistan."
Tapi kenyataan terjadi tidak sesuai dengan keinginan. Industri Karpet merupakan industri soko guru di Afghanistan, negara pegunungan di Asia Barat. Pendapatan yang diperoleh dari industri carpet merupakan pendapatan utama bagi kebanyakan keluarga di Afghanistan.
Perang yang berlanjut cukup lama telah hampir menghancurkan Afghanistan dan mengakibatkan kerugian dalam jumlah yang cukup mengejutkan. Lingkar produksi dan pemasaran carpet di Afghanistan hampir dihancurkan, demikian kata Mobeen.
"Tidak ada pabrik dan perusahaan asing datang ke Afghanistan untuk melakukan investasi... Ini merupakan kerugian yang paling besar bagi Afghanistan. Tidak ada perdamaian, tidak ada investasi."
Tapi situasi di Afghanistan sudah membaik, setelah rezim Taliban runtuh dan semua pulih dengan normal. Industri carpet Afghanistan juga mulai dipulihkan. Mobeen mengharapkan Konferensi Asia Afrika tahun 2005 ini dapat menyediakan peluang baru untuk menarik investasi dan memperluas pasar bagi industri carpet Afghanistan.
Demikian juga harapan pedagang penyediaan telekomunikasi dari Tiongkok.
Dalam beberapa tahun yang lalu, Perusahaan Teknologi Telekomunikasi Guanri Shenzhen telah menyediakan layanan telepon dan mobil di sekitar 10 negara Asia dan Afrika, termasuk Indonesia. Bisnis Perusahaan Guanri di Indonesia diperluas lebih lanjut setelah mengadakan kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi yang terbesar di Indonesia dan menyediakan layanan darurat kepada Aceh begitu terjadinya gempa bumi dan tsunami dahsyat di Indonesia tahun lalu. Direktur Utama Bisnis Internasional Guanri, Tom Lin mengatakan: "Satu hari sesudah kami menerima permintaan, kami dengan cuma-cuma membantu penduduk setempat membangun satu Repeater di daerah yang signalnya sangat lemas, karena perlengkapan telekomunikasi di sana semua hancur."
Oleh karena itu, kemudian Perusahaan Guanri memperoleh banyakk peluang bisnis di Indonesia.
Perusahaan Guanri juga mengadakan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan di 4 negara Afrika dan sedang berupaya memperluas bisnisnya di Afrika.
"Kami berencana menambah investasi di Afrika, terutama di Kenya dan Afrika Selatan, di mana terdapat penduduk miskin dalam jumlah besar."
Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika akan dilangsung di Jakarta pada tanggal 22 sampai 23 April, sedang para pedagang mengharapkan KAA tersebut dapat meluluskan suatu komitmen politik supaya dapat mendorong kerja sama Selatan-Selatan, dan mendatangkan keuntungkan kepada negara-negara yang dipingkirkan dalam globalisasi, dan terus mememelihara keadilan dan saling menguntungkan di areal internasional.
|