|
Isi 5 Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai ialah: saling menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah, saling tidak mengagresi, saling tidak campur tangan dalam urusan negara, sama derajat dan saling menguntungkan, dan hidup berdampingan secara damai.
Lima prinsip ini dikemukakan oleh PM Tiongkok Zhou Enlai dalam pertemuannya dengan delegasi India pada akhir bulan November tahun 1953. Pada waktu itu, delegasi pemerintah Tiongkok dan delegasi pemerintah India mengadakan perundingan di Beijing mengenai hubungan antara kedua pihak di daerah Tibet. Pada tanggal 31 sore, PM Zhou Enlai menemui delegasi India di Ruang Xihua di Zhong Nan Hai, dan dalam pembicaraan itu, Zhou Enlai untuk pertama kali mengmukakan secara lengkap 5 Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai. Pada tanggal 29 April tahun 1954, Tiongkok dan India mengeluarkan komunike perundingan, dan menandatangani " Persetujuan Mengenai Perdagangan dan Perhubungan Antara Tibet Tiongkok dan India ". Pemerintah kedua negara dengan bulat setuju untuk mencantumkan 5 Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai dalam komunike dan persetujuan itu, dan menjadikannya sebagai patokan yang membimbing hubungan kedua negara. Pada akhir bulan Juni tahun itu, PM Zhou atas undangan berturut-turut mengunjungi India dan Myanmar, dan mencantumkan 5 prinsip itu dalam " Pernyataan Bersama " yang dikeluarkannya masing-masing dengan PM India Nihru PM Myanmar U Nu, dan dengan lebih lanjut membenarkan bahwa 5 prinsip itu juga sesuai dengan hubungan negara lainnya di Asia dan dunia.
Pada tanggal 18-24 April tahun 1955, Konferensi Asia-Afrika ( Konferensi Bandung ) yang dihadiri 29 negara dan daerah mengeluarkan " Deklarasi Mengenai Pendorongan Perdamaian dan Kerja Sama Dunia " yang terkenal. Dasasila hubungan internasional yang dikemukakan oleh " Deklarasi " meliputi semua isi 5 Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai. Pada tahun 1957, Ketua Mao Zedong di Moskow secara khidmat mengumumkan kepada seluruh dunia, Tiongkok mengusul semua negara untuk menerapkan 5 Prinsip Hiudup Berdampingan Secara Damai. Dari akhir tahun 1963 sampai awal tahun 1964, PM Zhou Enlai dalam kunjungannya ke 14 negara di Asia, Afrika dan Eropa mengemukakan 8 prinsip mengenai pembantuan ekonomi Tiongkok, sehingga 5 prinsip diperluas ke bidang ekonomi. Pada tahun 1974, Deng Xiaoping dalam sidang khusus majelis umum PBB sekali lagi menekankan bahwa hubungan politik dan ekonomi antar negara seharusnya dibina di atas dasar 5 Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai. Pada tahun 1988, Deng Xiaoping dengan lebih tegas mengemukakan usulan untuk membina tata tertib politik dan ekonomi internasional di atas dasar 5 Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai sebagai patokan.
5 Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai berangsur-angsur diterima oleh mayorias negara di dunia, tidak saja termanifestasi dalam berbagai perjanjian bilateral antar negara, tetapi juga diakui oleh banyak perjanjian multilateral dan dokumen internasional. Pada tahun 1970, Sidang Majelis Umum PBB ke-25 meluluskan " Deklarasi Mengenai Pembinaan Hubungan Persahabatan dan Prinsip Undang-Undang Internasional Dalam Kerja Sama Di Atas Dasar Piagam PBB ", dan " Deklarasi Mengenai Pembinaan Tata Tertib Ekonomi Internasional Yang Baru " dalam sidang khusus Majelis Umum PBB ke-6 pada tahun 1974, dengan jelas mencantumkan 5 Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai.
Selama 50 tahun ini, 5 Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai telah mengalami ujian situasi interansional dan menunjukkan daya hidup yang kuat, dan memainkan peranan penting dalam mendorong perdamaian dan kerja sama bersahabat internasional. Tiongkok tidak saja sebagai sponsor 5 prinsip, tapi adalah pelaksananya. Di atas dasar 5 prinsip ini, Tiongkok dengan mayoritas negara menyelesaikan masalah perbatasan peninggalan sejarah, dan menggalang hubungan diplomatik dengan 166 negara di dunia.
|