|
U Nyunt Tin, Sekretaris Jenderal Institut Strategi Internasional Myanmar di bawah Kementerian Luar Negeri Myanmar baru-baru ini di Yangoon, ibukota Myanmar menyatakan, Konferensi Bandung disponsori di atas dasar lima prinsip hidup berdampingan secara damai, yang merupakan prinisp tepat yang mengalami ujian.
U Nyunt Tin, diplomat senior Myanmar, pernah menjabat Konsul Jenderal Myanmar untuk Hong Kong, Duta Besar Myanmar untuk Indonesia, Prancis dan Kanada. Menjelang peringatan genap 50 tahun Konferensi Bandung, U Nyunt Tin menerima wawancara khusus wartawan Kantor Berita Xinhua.
Sebagai salah satu dari tiga negara penganjur lima prinsip hidup berdampingan secara damai, Myanmar juga merupakan salah satu dari lima negara sponsor Konferensi Bandung. U Nyunt Tin mengatakan, pada tahun 1954, Perdana Menteri Tiongkok Zhou Enlai untuk pertama kali mengemukakan lima prinsip hidup berdamingan secara damai kepada India dan Myanmar, prinsip itu dapat dikatakan sebagai gagasan Zhou Enlai yang kemudian mendapat kesepakatan dan sokongan bersama dari India dan Myanmar, dan telah dikeluarkan Pernyataan Bersama Tiongkok-India, Pernyataan Bersama Tiongkok-Myanmar yang menganjurkan lima prinsip hidup berdampingan secara damai.
U Nyunt Tin mengatakan, selain menjadi dasar bagi Konferensi Bandung, lima hidup berdampingan secara damai juga menjadi dasar bagi Gerakan Non-Blok. Piagam PBB juga meliputi semangat prinsip tersebut. Lima prinsip hidup berdampingan secara damai juga merupakan prinsip yang dipegang teguh oleh ASEAN, Perjanjian Persahabatan Perdamaian Asia Tenggara juga mencakup prinsip tersebut.
U Nyunt Tin mengatakan, yang paling penting dalam lima prinisp hidup berdampingan secara damai adalah prinsip saling tidak mencampuri urusan dalam negeri dan saling tidak mengagresi. Myanmar berpendapat, ditinjau dari kenyataan, dengan adanya prinsip tersebut, perang dunia yang baru berhasil dicegah, dan tibalah masa pembangunan yang damai. Myanmar yakin bahwa tidak akan terjadi bentrokan lagi apabila semua negara dunia berpegang teguh pada prinsip tersebut.
Ditekankannya, Myanmar sangat mementingkan lima prinsip hidup berdampingan secara damai. Politik diplomatik Myamar justru berdasarkan prinsip-prinsip tersebut. Myanmar tak ingin mencampuri urusan dalam negara lain, tetapi juga tidak membiarkan campur tangan asing dalam urusan negaranya. Myanmar akan senantiasa memegang teguh lima prinsip hidup berdampingan secara damai.
U Nyunt Tin mengatakan pula, selaku Sekretaris Jenderal Institut Strategi Internasional Myanmar, dia berpendapat bahwa lima prinsip hidup berdampingan secara damai adalah tepat, baik pada 50 tahun yang silam, masa kini maupun masa depan.
Dia mengatakan, sebagai penganjur lima prinsip hidup berdampingan secara damai atau sponsor Konferensi Bandung, Myanmar pada saat ini sekali lagi menghimbau semua negara untuk berpegang teguh pada lima prinsip hidup berdampingan secara damai.
|