Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-04-26 14:55:06    
Keadaan Pokok Etnis Minoritas di Tiongkok(VII)

cri

Tiongkok adalah suatu negara kesatuan yang bersatu dan mempunyai banyak etnis minoritas, juga adalah salah satu negara yang paling banyak populasinya di dunia ini, dengan jumlah penduduk 1,3 milyar orang dan 56 etnis.

Di Tiongkok, jumlah penduduk etnis Han menduduki 92% dari total penduduk Tiongkok, dan jumlah penduduk etnis minoritas menduduki 8% ke atas. Karena jumlah penduduk etnis Han relatif lebih banyak daripada jumlah penduduk 55 etnis lainnya, maka biasanya 55 etnis itu disebut etnis minoritas. Mereka terutama tersebar di daerah barat laut, barat daya dan timur laut Tiongkok.

Dalam perkembangan sejarah yang panjang, berbagai etnis Tiongkok berangsur-angsur membentuk keadaan yang menghadirkan permukiman campur dengan etnis Han yang utama, dan permukiman di daerah tertentu. 55 etnis minoritas kecuali etnis Hui dan Man yang menggunakan bahasa Mandarin, yang lain semua menggunakan bahasa etnis sendiri atau bahasa Mandarin. Selama bertahun-tahun, 56 etnis Tiongkok hidup bersama, dan generasi demi generasi hidup di wilayah seluas 9,6 juta kilometer persegi, bersama menciptakan sejarah Tiongkok yang lama dan kebudayaan yang cemerlang.

Etnis yang Berpopulasi di atas 5 Juta Orang

Etnis Han

Etnis Han adalah etnis yang paling banyak jumlah penduduknya di antara 56 etnis Tiongkok, dan juga adalah etnis yang paling banyak populasinya di dunia. Sekarang, jumlah orang etnis Han telah mencapai sekitar 1,2 milyar. Etnis Han pada zaman dahulu disebut penduduk Dataran Tengah Tionghoa, dan sampai sekarang telah mempunyai sejarah berkebudayaan selama 5 ribu tahun. Kemudian berangsur-angsur berbaur dan berpadu dengan berbagai etnis lain. Mulai dari Dinasti Han disebut etnis Han. Etnis Han mempunyai huruf bahasa sendiri. Bahasa Mandarin termasuk cabang bahasa Sino-Tibeto, dan terbagi atas 8 bahasa daerah, antara lain bahasa Utara, bahasa Wu atau daerah hilir Sungai Yangtze, bahasa Xiang atau Propinsi Hunan sekarang, bahasa Gan atau Propinsi Jiangxi sekarang, bahasa Hakka, bahasa Hokian Selatan, bahasa Hokian Utara dan bahasa Kanton, dan bahasa yang digunakan bersama ialah bahasa Mandarin yang baku. Huruf bahasa Mandarin adalah salah satu huruf yang paling kuno di dunia, dari huruf yang ditulis pada kulit keras kura-kura, tulang dan alat perunggu berangsur-angsur berkembang menjadi huruf Han atau huruf Tionghoa yang sekarang ini, dan mempunyai 80 ribu kata lebih, di antaranya 7 ribu kata yang lazim digunakan. Sekarang bahasa Mandarin menjadi salah satu bahasa umum internasional.

Struktur diet fundamental etnis Han ialah padi-padian sebagai makanan pokok, dan masakan daging binatang dan sayur sebagai lauk pauk atau makanan sampingan. Dalam proses perkembangan yang lama, etnis Han telah membentuk kebiasaan diet 3 kali makan setiap hari. Beras dan makanan dari tepung terigu adalah dua macam makanan utama etnsi Han. Selain itu, tanaman pangan lain, misalnya jagung, gandrung, jawawut dan ubi-ubian juga menjadi komponen makanan utama berbagai daerah berbeda. Dipengaruhi syarat banyak bidang, dalam adat kebiasaan makanan dan minum etnis Han terbentuk sayur dan lauk yang berbeda. Orang biasanya menyimpulkan rasa masakan etnis Han dan etnis-etnis terkait lainnya sebagai berikut: selatan manis, utara asin, sedang timur pedas dan barat asam. Sekarang telah terbentuk 8 macam masakan yang representatif di atas dasar rasa masakan rakyat berbagai tempat, yaitu masakan Xiang atau Propinsi Hunan, maskan Chuan atau Propinsi Sichuan, masakan timur laut, masakan Yue atau Kanton dan lain-lainnya.

Arak dan teh adalah dua macam minuman pokok etnis Han. Tiongkok sebagai kampung halaman teh, juga adalah salah satu negara yang paling dahulu menemukan teknologi produksi arak. Kebudayaan arak dan teh telah bersejarah lama di Tiongkok. Selain arak dan teh, sejumlah produk buah-buahan terntentu juga menjadi minuman orang di daerah berbeda dan pada musim berbeda. Etnis Han mempunyai banyak hari raya, di antaranya hari Tahun Baru Imlek ialah festival paling tradisional. Selain itu hari raya yang penting juga adalah Hari Capgome pada tanggal 15 Bulan Satu imlek, Hari Cengbeng pada tanggal 5 Bulan Empat, Hari Pehcun pada tanggal 5 Bulan Lima dan Hari Pertengahan Musim Rontok pada tanggal 15 Bulan Delapan Imlek dan lain sebagainya.