|

Perkenalan
Warga Salah adalah salah satu warga etnis dari 55 etnis minoritas Tiongkok yang dikenal secara resmi. Warga etnis Salar ini berlokasi di bagian barat laut/utara dari pusat sebagian negeri, saat ini menurut hasil sensus tahun 2000 jumlah penduduk sekitar 106.000 jiwa, sebagian merupakan keturunan Uzbekistan di mana masih memegang adat-istiadat dari Asia Tengah mereka dan dengan bangga berpegang teguh pada akar kebuyaan mereka. Mereka sendiri yang menciptakan nama "Salar" bagi etnis minoritas ini yang dipercaya nama tersebut berasal dari nama suku Turkmenistan yang dipanggil dengan "Salor" (Schwarz). Sebgian besar warga yang memeluk agama Islam ini tinggal di daerah pegunungan bagian timur laut provinsi Qinghai. Penghidupan warga Salar ini berfokus pada pertanian, keluarga dan mesjid.
Lokasi
Di Daerah Otonomi Xunhua, provinsi Qinghai, kita dapat menjumpai sebagian besar penduduk etnis Salar yang tinggal di sana, yaitu kira-kira 200 km ke arah timur laut dari ibu kota provinsi Xining. Hampir 70% warga Salar tinggal di beberapa desa di Wilayah Xunhua, kebanyakan mereka tinggal di sepanjang pinggiran selatan Sungai Kuning (menurut data sensus tahun 1999). Terdapat beberapa desa utama di Xunhua, di antaranya Jiezi, Qingshui, Mengda, dan Baizhuang, sedangkan Jishi merupakan salah satu wilayah kecil yang berada di Xunhua.
Sekitar 60% penduduk wilayah tersebut adalah kaum etnis minoritas Salar. Kelompok terbesar lainnya dari kaum etnis Salar ditemukan di desa Gandu, wilayah Hualong, sekitar 70 kilometer sebelah utara Xunhua, dan juga kota Linzia, wilayah Jishishan, provinsi Gansu : kota Xining, Gonghe, dua wilayah Qinghai yaitu, Guide dan Qilian; kota Dahejia dari wilayah Bonan Dongxiang Salar, Gansu, dan bahkan sebagian kecil lainnya bisa ditemukan di wilayah Yining, provinsi Xinjiang.
Ada rumor atau isu yang tersebar di antara etnis Salar, bahwa di sana masih ada sisa sekitar lima ribu di antara orang mereka yang tinggal di luar, yaitu di Samarkand, Uzbekistan, namun rumor tersebut masih diragukan atau belum bisa dipastikan oleh warga setempat Samarkand saat ini.
Terpisah dari Yining, Xinjiang, kebanyakan dari mereka berlokasi di atas pinggir timur laut daerah geografi terkenal dengan Dataran Tinggi Tibet, beberapa bidang terdiri dari keadaan tanah bergunung-gunung yang agak keras, sepi dan terhindar dari hujan di seluruh bagian besar sepanjang tahun. Dalam bahasa Inggris, provinsi Qinghai artinya Laut Biru. Qinghai adalah salah satu provinsi di Tiongkok yang berpenduduk sedikit dan paling miskin.
Ibukota dari provinsi ini adalah Xining, yang didiami oleh lebih dari seribu orang warga Salar dan beberapa entis minoritas lainnya yaitu Hui dan Tibet. Secara resmi, lebih dari enam ribu umat Kristen di Xining, tetapi hanya tiga buah gereja menurut daftar catatan pemerintah setempat.
Asal-usul
Suku asli Turkmenistan "Salor" terlebih dahulu disebut pada abad ke-11 oleh Mahmud al Kashgari dan kemudian oleh Rashidu-'d-din (abad ke-14) dan Abu-'l-Gazi (abad ke-17). Warga asli ini bermukim di luar Samarkand dan Uzbekistan. Menurut legenda, mereka melarikan diri dari negera tersebut pada abad ke-11 akibat penganiayaan yang dilakukan oleh seorang raja setempat. Namun ada banyak versi berbeda mengenai riwayat perjalanan suku Salar yang datang ke Qinghai yang hingga kini masih sering diceritakan di antara orang-orang suku tersebut.
Cerita aslinya ialah, salah seorang dari dua orang saudara laki-laki menuruti seekor unta, sambil mencari daerah tempat tinggal baru. Mereka membawa sebuah tas yang berisi dengan tanah, satu botol air, dan tiruan dari kitab suci Al-Qur'an dari tanah air mereka. Mereka berhenti hanya apabila unta mereka ingin minum dari sebuah kolam air tertentu. Tempat tersebut saat ini adalah desa Jiezi di wilayah Xunhua. Ada sebuah taman di tempat itu sekarang dan sebuah patung unta dari batu di samping kolam yang terkenal itu. Tanggal kedatangan di Jiezi seharusnya pada tahun 1370 selama masa dinasti Ming (Weiwan). Setelah sampai di wilayah Xunhua, suku Salar diperintah oleh tusi atau seorang pemimpin mereka sendiri secara turun-temurun, yang mana di antaranya ada tiga tingkatan, satu orang bertanggung jawab terhadap kesejahteraan 100 rukun keluarga, dan dua lainnya (seorang ketua dan asisten) bertanggung jawab terhadap 1000 rukun keluarga. Mereka memiliki wewenang atau kekuasaan atas milisi, pajak, dan semua masalah hukum lainnya.
Kepercayaan Agama
Sekitar 99% warga Salar adalah warga Muslim Sunni dan mengikuti lima rukun Islam yaitu : bersaksi dengan mengucap dua kalimat syahadat, mengerjakan sholat lima waktu, membayar zakat, berpuasa, dan naik haji. Salar percaya bahwa tiada Tuhan selain Allah dan memegang ajaran teguh yang ditulis dalam kitab suci Al-Qur'an yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan terakhir dan terhebat. Di Mesjid Raya di Jiezi terdapat sebuah kitab suci Al-Qur'an tirun asli (kopi) yang mana kitab suci tersebut merupakan salah satu dari tiga kitab suci Al-Qur'an tiruan asli yang tertua yang masih ada hingga kini. Mesjid ini didirakan pada masa awal Dinasti Ming dan mesjid ini adalah mesjid yang paling penting kedua di provinsi Qinghai, di samping mesjid Xining.
Bahasa
Warga Salar memiliki bahasa mereka sendiri yang tidak tak tertulis, kepunyaan cabang bahasa Oguz dari kelompok Turki, keluarga bahasa Altaik. Bahasa ini berhubungan erat dengan Uighur dan Uzbek, dan biasanya hanya dipakai oleh warga Salar baik di dalam rumah maupun kegiatan bisnis lainnya.
Ada sebuah perdebatan yang timbul antara ahli bahasa mengenai apakah bahasa Salar tersebut merupakan suatu bahasa asli atau hanya bahasa dialek dari Uighur saja, namun kebanyakan dari mereka lebih menyetujui bahwa bahasa Salar adalah sebagai sebuah bahasa asli.
Bahasa tersebut kebanyakan memuat kosa-kata bahasa Turki, namun hampir 20% leksikal bahasanya adalah bahasa Tiongkok, lainnya sekitar 7% bahasa Arab-Persia, 10% Tibet, dan bahkan Mongolia.
|