Walaupun kegiatan pelayaran Tiongkok mengalami pasang surut , tapi sukses pelayaran Cheng Ho ke Samudra Hindia dalam sejarah diakui dunia. Dengan bekal telah dimilikinya armada yang kuat, mesiun, kompas dan teknologi pelayaran laut yang telah dikuasainya selama lebih 1000 tahun, Tiongkok ketika itu telah menduduki posisi cukup penting di Samudera Hindia. Kedudukan dan pengaruh itu termanifestasi dengan nama Cheng Ho . Pelayaran jauh Cheng Ho mendorong hubungan Tiongkok-Afrika ke puncak baru.
Pergaulan Tiongkok-Afrika sebelum pelayaran Cheng Ho
Pergaulan Tiongkok-Afrika sudah bersejarah sangat panjang. Yang dapat dipastikan yalah , walaupun tidak ada catatan langsung bahan sejarah mengenai jaman sebelum Dinasti Tang, tapi pergaulan sipil antara Tiongkok dan Afrika lebih awal dari pada hubungan antara pemerintah.
Penemuan arkeologi di Tiongkok dan Afrika telah membuktikan adanya hubungan perdagangan antara kedua pihak. Pertama ditemukannya porselen Tiongkok. Di Mesir, Sudan dan Kenya ditemukannya kepingan-kepingan porselen Dinasty Tang. Kedua, ditemukannya uang logam Dinasty Tang. Dilaporkan, di Afrika ditemukannya sejumlah uang logam Dinasty Tang. Ketiga, dalam benda budaya dan barang kesenian Dinasti Tang yang dtergali di Tiongkok terdapat bahan mengenai Afrika. Di suatu makam Xi'an ditemukan sebuah patung orang kulit hitam. Patung itu tingginya 15 cm, seluruh tubuhnya berkulit hitam kelam, rambut keriting, dan hidungnya tidak mancung tapi agak lebar, dan bibirnya tebal, merupakan figure orang kulit hitam Afrika yang tipikal. Penemuan ini menunjukkan pergaulan mendalam antara Tiongkok dan Afrika.
Berdasarkan itu dapat diketahui , bahwa pada Dinasti Tang telah ada orang Tiongkok yang pernah pergi ke Afrika, dan perdagangan antara kedua pihak juga telah diadakan. Pergaulan antara Tiongkok dan Afrika pada pada zaman Dinasti Song dan Yuan mengalami perkembangan lebih lanjut, ini terutama termanifestasi pada bidang- bidang sebagai berikut. Pertama, catatan kitab-kitab Tiongkok mengenai keadaan Afrika bertambah sangat banyak. Kedua, sejalan dengan terintisnya jalur perdangangan, perdagangan antara kedua pihak berkembang lebih lanjut. Perkembangan hubungan perdagangan antara kedua pihak dapat termanifestasi dari sejumlah besar benda porselen kuno yang ditemukan di berbagai tempat Afrika. Sekarang di Mesir, Sudan, Moroko, Ethiopia, Somalia, Kenya, Tazania, Zimbabwe dan Madagaskar telah ditemukan benda-benda porselin kuno zaman Dinasti Song dan Yuan.
Yang lebih penting yalah , kunjungan timbal balik antara rakyat dan antara pemerintah telah tercatat dengan jelas.
|