Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-06-29 13:53:43    
Jalan Barat

cri

Xijie atau Jalan Barat terletak di Kabupaten Yangshuo, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, Tiongkok selatan. Lebar jalan itu sekitar 4 meter dan panjang 500 meter. Namun jalan kecil itu setiap tahun dikunjungi ratusan ribu wisatawan manca negara.

Sejak saat pertama kami menginjakkan kaki di Jalan Barat itu, jalan yang sudah bersejarah lebih 1.400 tahun itu seolah menceritakan pasang surut yang dialaminya sepanjang sejarah. Jalan beralaskan batu hitam itu kedua sisinya adalah bangunan-bangunan rumah berstruktur batu bata warna abu-abu tua dan bergenting glasir warna hijau, kedua ujung atapnya melengkung ke atas, pintu dan jendelanya dihias ukiran-ukiran yang indah....... gaya klasik yang anggun itu membuat Jalan Barat berbaur harmonis dengan pemandangan alam sekeliling.

Warna Tiongkok yang klasik dan wajar Jalan Barat itu tidak saja menarik minat wisatawan domestik, tapi juga sangat memukau tamu-tamu dari mancanegara. Di Jalan Barat itu, kapan saja kita dapat menyaksikan banyak orang asing dari berbagai negara yang berbeda warna kulitnya sedang santai berjalan mondar mandir, atau sedang asyik meneliti barang-barang di toko antik, atau sedang penuh minat melihat lukisan-lukisan yang dijual di toko. Kehadiran begitu banyak orang asing membuat kota kecil itu kental berwarna internasional. Lagi pula, kehadiran tamu-tamu asing itu juga membuat jalan yang tua itu tampak muda dan bergairah. Modern dan kuno, kedua kata yang sebenarnya berlawanan itu berbaur dengan sempurna di sini.

Di siang hari, Jalan Barat tampak sepi dan tenang karena kebanyakan wisatawan sedang keluar kota menyaksikan pemandangan alam di sekeliling, maka jalan kelihatan sepi oleh pejalan yang lalu lalang, dan toko-toko juga setengah buka menanti kedatangan satu dua tamu. Tapi begitu malam tiba, Jalan Barat menjadi ramai dengan sinar lampu yang terang. Restoran dan bar di kedua sisi jalan penuh oleh tamu dari mancanegara, menambah keramaian suasana malam.

Di sebuah restoran yang bernama Jufulou, pemiliknya Lu Huaping sedang mengajari sekelompok wisatawan asing membuat masakan Tiongkok. Kursus masakan Tiongkok yang diselenggarakannya sangat digemari tamu asing, dan setiap hari terdapat belasan wisatawan asing datang untuk belajar membuat masakan Tiongkok.

Lu Huaping mengatakan, dulu saya membuka sebuah bar di jalan ini dan banyak tamu asing yang datang berkunjung. Mereka sering melongok-longok ke dapur untuk melihat bagaimana cara membuat masakan Tiongkok. Tukang masak kami kalau sedang tidak sibuk juga senang mengajari mereka cara membuat masakan Tiongkok. Kemudian, saya membuka restoran masakan Tiongkok, dan acara itu kami terapkan di sini.

Di Jalan Barat ini selain restoran masakan Tiongkok, terdapat pula banyak restoran, kedai kopi dan kedai bir gaya Barat yang eksotik. Papan nama dan daftar menu toko dan restoran atau bar itu menggunakan bahasa-bahasa Inggris, Perancis, Jerman dan lain-lain. Bahkan pemilik 20 di antaranya adalah orang asing, misalnya pemilik Buffalo Bar, tuan Alf.

Alf adalah warga Australia. Ketika mengadakan perjalanan wisata ke Tiongkok 5 tahun lalu, ia tertarik sekali oleh pemandangan indah di Jalan Barat ini, dan iapun memutuskan untuk tinggal menetap di kota kecil yang indah dan tenang itu. Kemudian ia menikahi seorang gadis setempat dan membangun rumah tangga di sini. Ia membuka Buffalo Bar di Jalan Barat. Kata Alf, ia akan melewatkan sisa hidupnya di jalan ini.

"Sudah lima tahun saya tinggal di sini. Saya sangat senang. Jalan ini kental bernuansa Barat. Di sini, kita bisa berkenalan dengan banyak teman dan mengobrol panjang lebar. Pemandangan di Yangshuo indah sekali. Di sini Anda bisa berjalan-jalan santai atau bersepeda, dan di musim panas bisa berenang. Saya memutuskan untuk tinggal di sini. Saya dan istri berkenalan dan jatuh jinta di sini dan telah dikaruniai anak. Kehidupan kami kelak berada di Jalan Barat ini." Demikian kata Alf.

Seperti Alf, banyak wisatawan asing begitu datang lalu tidak ingin meninggalkan Jalan Barat ini. Mereka menyenangi pemandangan alam yang indah dan kehidupan yang santai di sini, juga masyarakatnya yang ramah dan bersahabat. Ada wisatawan asing yang singgah selama belasan hari, ada pula yang tinggal selama setengah atau satu tahun, dan tidak sedikit pula memutuskan untuk berkeluarga dan menetap di sini. Masyarakat Tiongkok di Jalan Barat ini juga sudah terbiasa dengan kehadiran tamu-tamu dari luar negeri itu. Pemilik sebuah hotel bernama Li Miao mengatakan, seorang tamu Amerika sudah 8 tahun menginap di penginapan rumah tangganya. Dikatakannya,"Ada seorang teman Amerika sudah 8 tahun tinggal di sini. Ia sangat menyenangi Jalan Barat ini. Katanya, penginapan ini kecil tapi ramah. Dari sini bisa melihat orang-orang dari berbagai macam warna kulit yang lalu lalang di jalan ini mengekspresikan budaya mereka masing-masing. Menurutnya, ini suatu pemandangan yang enak dipandang."

Penghuni Jalan Barat berasal dari Amerika, Perancis, Inggris, Australia dan negara-negara lain itu mengisi kisah Jalan Barat dengan cara mereka sendiri. Mereka hidup senang di sebuah desa bumi yang mengombinasikan budaya berbagai negara itu. Apakah sebenarnya yang menarik orang-orang asing itu betah tinggal di sini? Pejabat setempat, Zhu Minghong mengatakan,"Orang-orang asing yang datang ke Yangshuo mengatakan bahwa Jalan Barat adalah tempat yang paling menambat hati dan paling santai bagi mereka, karena di sini tidak ada kendala bahasa, psikis atau emosional. Mereka menyenangi Jalan Barat karena budaya puluhan negara bertemu dan berbaur di sini. Mereka yang berasal dari negara yang berbeda, berlainan warna kulit dan menggunakan bahasa yang tidak sama bisa menemukan peluang untuk berbaur di Jalan Barat ini." Demikian kata pejabat tersebut.

Di dunia kecil yang bebas seperti Jalan Barat ini, Anda bisa saja memesan secangkir kopi lalu asyik membaca buku di pinggir jalan tanpa peduli orang lalu lalang; atau Anda bisa pula minum sepuas hati di bar sambil mengobrol kian kemari dengan sekelompok orang yang dikenal atau tidak dikenal........ Apapun yang Anda lakukan untuk menyalurkan emosi, akan tertampung oleh Jalan Barat ini karena ini adalah jalan yang bebas, begitu pula Anda.